Google
 

Rabu, 30 Januari 2008

Lahan Investasi Baru Sumsel

Pemprov Sumsel Siapkan 96.800 Hektare Lahan Perkebunan*

Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel melalui Kasubdin Penyusunan Rencana dan Program Sapar Bahri mengatakan, rencananya pada 2008 ini akan dilakukan perluasan perkebunan kelapa sawit sebesar 80.000 hektaredan peremajaan sebesar 2.050 hektare.

Untuk tanaman karet, perluasan perkebunan sebesar 5.500 hektare dan peremajaan sebesar 9.250 hektare. ”Artinya, jumlah total perluasan sebesar 85.500 hektare dan peremajaan sebesar 11.300 hektare, sehingga totalnya 96.800 hektare,” katanya. Kedua komoditas ini yang paling dominan di Sumsel.

Sapar menyatakan, areal lahan yang sudah memiliki kuasa diupayakan untuk segera menangani proses peremajaan lahan. Adapun proses perluasan tergantung dari aturan dan mekanisme yang sudah ada.

”Di Sumsel sebanyak 22 perusahaan telah mengajukan pengusulan disertai surat permohonan dan kelengkapan berkas serta peninjauan lapangan,” ujarnya. Sapar menambahkan, proses investasi PMA/PMDN di bidang perkebunan masih menggunakan pola kerja sama, memiliki izin usaha, dan prinsip yang tertib.

”Di mana proses perluasan dan peremajaan secara otomatis akan memberikan kontribusi besar bidang perkebunan terhadap perkembangan kemajuan industri hulu dan industri hilir di Indonesia,” tuturnya.

”Dengan demikian, harus sesuai standar teknis investasi terhadap pendirian perkebunan dalam konteks pendirian, perluasan, dan peremajaan,” tambahnya.

Dinas Koperasi PKM dan Penanaman Modal Provinsi Sumsel melalui Kasubdin Kerjasama Pengawasan dan Pengendalian Afrian Joni mengatakan, peluang besar investasi untuk komoditas karet dan sawit merupakan proyek investasi yang besar dan harus diimbangi dengan tata perluasan dan peremajaan.

”Provinsi Sumsel memiliki iklim investasi yang kondusif. Tentu peluang emas tersebut harus dimanfaatkan sebaik munkin oleh investor,”

Sumber : infokito*

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

PENDAHULUAN

Kelapa sawit sesuai ditanam di kawasan tanah yang gembur, tanah liat gembur dan tanah gambut (kurang dari satu meter dalam).
Tanah gambut (lebih satu meter dalam), tanah masam dan tanah paya adalah kurang sesuai bagi tanaman kelapa sawit. Walau bagaimanapun dengan pengurusan sistem pengairan dan pembajaan yang sempurna, jenis-jenis tanah ini boleh juga ditanam dengan kelapa sawit dengan jayanya.

PERLAKSANAAN KERJA
Kerja-kerja pembersihan, pembarisan dan penanaman kacang penutup bumi dikawasan ladang hendaklah disempurnakan sebelum menanam anak-anak pokok kelapa sawit.
Pembersihan: Kerja-kerja membersih ladang hendaklah mengambilkira kos bunuh dan jentera, keadaan tanah (curam atau rata), hutan atau kawasan tanam semula.
Adalah penting operasi pembersihan ladang dijalankan serentak dengan masa anak benih dapat diperolehi dari pembekal. Jika mempunyai tapak semaian sendiri, masa penyediaan ladang hendaklah disesuaikan dengan masa mengeluarkan anak benih yang telah cukup matang untuk ditanam diladang. Perancangan jadual kerja adalah amat mustahak untuk kejayaan penanaman diladang.
Pembarisan: Barisan tanaman dibuat mengikut arah Utara-Selatan supaya pokok-pokok mendapat cahaya matahari yang maksima.
Kekacang penutup bumi: Menanam kekacang penutup bumi dilakukan setelah kerja-kerja pembarisan selesai dilaksanakan. (Kawasan gambut tidak perlu tanam kekacang).
Penutup bumi adalah untuk:

  • Mengawal hakisan
  • Memperbaiki status zat pemakanan dalam tanah, khususnya Nitrogen
  • Memelihara kelembapan tanah

Tiga jenis kekacang penutup bumi yang biasa ditanam adalah:

  • Centrosema pubescens
  • Pueraria phaseoloides
  • Calopogonium mucunoides/caeruleum

Benih kekacang boleh dibeli dari pembekal-pembekal swasta manakala kompos rhizobium boleh dibeli di Institut Penyelidikan Getah Malaysia (RRIM). Kaedah ringkas menanam kekacang penutup bumi adalah seperti berikut:

  • Umumnya campuran 10g kompos rhizobium dengan 10kg biji benih kekacang digunakan.
  • Campuran tersebut ditabur didalam jalur yang selari diantara 2 barisan pokok kelapa sawit.
  • Jarak diantara jalur-jalur adalah 2 meter.
  • Contoh kadar campuran biji benih kekacang adalah seperti berikut:-
Kekacang Kg/ha
Centrocema pubescens 4.0
Pueraria phaseoloides 1.1
Calopogonium caeruleum 0.6
  • Baja campuran N:P:K:Mg (15:15:6:4) digunakan sebagai baja asas dengan kadar 56 kg/hektar.
  • Tabur baja debu Fosfat (seperti CIRP) pada kadar 560 kg sehektar mengikut jadual berikut:
Umur Kekacang Kadar Baja Debu Fosfat (kg/ha)
Semasa menanam (sepanjang jalur-jalur) 112
2 bulan 112
6 bulan 112
8 bulan 112
12 bulan 112
  • Pengawalan rumpai dan serangga perosak diperlukan dengan mengguna racun-racun yang sesuai jika hendak memperolehi tanaman kacang yang baik.

PENANAMAN
Anak benih sawit yang telah berumur 12-15 bulan ditapak semaian adalah sesuai untuk ditanam. Kaedah ringkas penanaman adalah seperti berikut:-

  • Lubang Tanaman disediakan 2-3 minggu sebelum menanam. Ukuran lubang mesti dilebihkan dari ukuran polibeg supaya penanaman mudah dijalankan. Tanah lapisan bawah dan lapisan atas diasingkan.
  • Taburkan 150g - 200g baja Fosfat didalam lubang.
  • Buangkan/Tanggalkan polibeg sebelum anak benih ditanam. Masukkan anak benih kedalam lubang yang telah disediakan.
  • Lubang dikambus dengan tanah lapisan atas dahulu dan diikuti dengan tanah lapisan bawah supaya buku-pangkal pokok berkeadaan sama rata dengan permukaan tanah.
  • Anak benih hendaklah berkeadaan tegak selepas ditanam.
  • Mampatkan tanah disekeliling pokok dengan tidak merosakan akarnya.
  • Masa menanam hendaklah pada musim hujan dan elakkan dari menanam pada musim kemarau.
  • Lazimnya, jarak tanaman yang dipilih adalah 9 meter tiga segi yang memberi 136 pokok pada 1 hektar. Kepadatan pokok sehektar dengan jarak tanaman yang berbeza adalah seperti jadual dibawah:
Jarak Jumlah Pokok
Meter (Kaki) Hektar (Ekar)
8.5 (28) 160 (65)
8.7 (29) 148 (60)
9.0 (30) 136 (55)
  • Sulam pokok-pokok yang mati apabila menjalani pemeriksaan sekurang-kurangnya 6 bulan selepas menanam.

TANAMAN SELINGAN

Kacang tanah, jagong dan lain-lain tanaman kontan atau sayur-sayuran boleh ditanam sebagai selingan dalam masa tiga tahun pertama selepas pokok sawit ditanam.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tanaman selingan ialah:

  • Tanaman itu memberi keuntungan dalam masa tiga tahun.
  • Tanaman itu tidak memberi persaingan yang boleh menjejaskan
  • kesuburan pokok kelapa sawit dari segi zat-zat pemakanan, air dan cahaya matahari.
  • Ada pasaran atau mudah memasarkan hasil tanaman selingan itu.

TERNAKAN

Haiwan ternakan terutamanya kambing biri-biri mempunyai potensi yang baik untuk diternakkan diladang kelapa sawit. Disamping menambahkan hasil dari jualan ternakan, ia dapat juga mengurangkan kos pengawalan rumpai.

sumber : riset penyelidikan minyak sawit Malaysia


Budidaya Tanaman Karet

Oleh : R. Budi Hartono

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi
cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki
prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet
terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya .

SYARAT TUMBUH *

Tanaman karet dapat tumbuh baik dan berproduksi yang tinggi pada kondisi tanah
dan iklim sebagai berikut:
- Di dataran rendah sampai dengan ketinggian 200 m diatas permukaan laut,
suhu optimal 280 c.
- Jenis tanah mulai dari vulkanis muda, tua dan aluvial sampai tanah gambut
dengan drainase dan aerase yang baik, tidak tergenang air. pH tanah
bervariasi dari 3,0-8,0
- Curah hujan 2000 - 4000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 100 -150 hari.

P E M B I B I T A N *

Perbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.
Namun demikian, cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara
vegetatif yaitu dengan okulasi tanaman.
Okulasi sebaiknya dilaksanakan pada awal atau akhir musim hujan dengan tahapan
sbb:
- Buatlah jendela pada batang bawah dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar
1/2 - 3/4 cm.
- Buatlah perisai pada entres dengan ukuran lebih kecil dari jendela dan mata
diambil dari ketiak daun.
- Bukalah jendela pada batang bawah kemudian selipkan perisai diantara kulit
jendela dan kambium
- Tutuplah kulit jendela kemudian dibalut dengan rafia atau pita plastik yang
tebalnya 0,04 mm.
- 2 minggu setelah penempelan, penbalut dibuka dan periksalah perisai.
- Potonglah batang bawah pada ketinggian 10 cm diatas tempelan dengan
arah pemotongan miring.

Klon-klon yang dianjurkan sebagai bibit batang bawah adalah:
GTI, LCB 1320 dan PR 228.

PENANAMAN *

- Lahan/kebun diolah sebaik mungkin sebelumnya .
- Lakukan pengairan untuk mengatur letak tanaman dalam barisan.
- Luka potong akar tunggal dan akar lateral diolesi dengan pasta Rootone F
dosis 125 mg ditambah dengan air 0,5 ml untuk satu stump.
- Pembungkus okulasi dilepas agar tidak mengganggu pertumbuhan dan bibit
siap ditanam.

PEMELIHARAAN *

Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman didalam
pengambilan unsur hara.

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah mati sampai
dengan tanaman telah berumur 2 tahun pada saat musim penghujan.

Tunas palsu harus dibuang selama 2 bulan pertama dengan rotasi 2 minggu
sekali, sedangkan tunas lain dibuang sampai tanaman mencapai ketinggian
1,80 m.

Setelah tanaman berumur 2-3 tahun, dengan ketinggian 3,5 m dan bila belum
bercabang, perlu diadakan perangsangan dengan cara pengeratan batang,
pembungkusan pucuk daun dan pemenggalan

Lakukan pemupukan secara intensif pada tanaman baik pada kebun
persemaian, kebun okulasi maupun kebun produksi, dengan menggunakan
pupuk urea, TSP, dan KCL. Dosis pupuk disesuaikan dengan keadaan/jenis
tanah.

Hama-hama penting yang sering menyerang karet adalah:
- Pseudococcus citri
Pengendaliannnya dengan menggunakan insektisida jenis
Metamidofos, dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,05 -0,1%.
- Kutu Lak (Laeciper greeni)
Dapat diberantas dengan insektisida Albolinium (Konsentrasi 2%)
ditambah Surfactan citrowett 0,025%.

Penyakit-penyakit yang ditemui pada tanaman karet adalah: penyakit embun
tepung, penyakit daun, penyakit jamur upas, penyakit cendawan akar
putih-dan penyakit gugur dawn: Pencegahannya dengan menanam Klon yang
sesuai dengan lingkungan dan lakukan pengelolaan , tanaman secara tepat
dan teratur:

PENYADAPAN **


Penyadapan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 5-6 tahun. Tinggi bukaan
sadap pertama 130 cm dan bukaan sadap kedua 280 cm diatas pertautan okulasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyadapan antara lain:
- Pembukaan bidang sadap dimulai dari kiri atas kekanan bawah, membentuk
sudut 300.
- Tebal irisan sadap dianjurkan 1,5 - 2 mm.
- Dalamnya irisan sadap 1-1,5 mm.
- Waktu penyadapan yang baik adalah jam 5.00 - 7.30 pagi.

sumber : * Deptan disbun Sumsel
** Pengalaman pribadi sebagai petani karet

Selasa, 29 Januari 2008

Mbah Harto


Obituari Jenderal Besar Soeharto
Oleh Budi Setiawanto dan GN Cahya Aryani

Angka 8 yang misterius. Jenderal Besar (Hor) H Muhammad Soeharto lahir 8 Juni 1921, wafat Januari 2008 dalam usia 86 tahun 7 bulan setelah 8 kali dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan pasca lengser dari jabatan Presiden pada 21 Mei 1998.


Tak ada lagi jenderal besar, tak ada lagi “the smiling general”, tak ada lagi bapak pembangunan, dan tak ada lagi kucing-kucingan kasus hukum terhadap dia.

Ya, sang penguasa sepanjang zamannya telah tiada, menghadap Sang Maha Penguasa. Indonesia berkabung.

Soeharto tutup usia pada hari Minggu (27/1) pukul 13.10 WIB di Ruang VVIP Nomor 536 RSPP setelah dirawat di rumah sakit itu sejak Jumat 4 Januari 2008 karena gangguan jantung, paru-paru, dan ginjal, serta penumpukan cairan dalam tubuh. Sebelum dibawa ke rumah sakit Soeharto telah sakit selama seminggu dikediamannya di Jalan Cendana No.8, Menteng, Jakarta Pusat.

Menjelang ajal, Soeharto pada Jumat (11/1) sekitar pukul 20.00 WIB sempat diberi obat tidur. Ia perlu ditidurkan agar ventilator atau alat bantu pernafasan dapat mengatasi sesak nafas akut dan tidak merasakan sakit selama ventilator dipasang.

Ventilator dipasang ke tubuh Soeharto karena pada sekitar pukul 17.00 WIB terjadi kegawatan kondisi Soeharto akibat tekanan darah yang merosot hingga 90/45 mm air raksa dan sesak nafas akut.

Sebelum ventilator, tim dokter yang menangani Soeharto juga telah memasang alat pacu jantung untuk membantu fungsi jantung dan alat cuci darah untuk membantu fungsi ginjal.

Pada Minggu (13/1) siang ketua tim dokter kepresidenan dr Mardjo Soebiandono mengumumkan bahwa kondisi Soeharto sangat kritis karena terjadi penurunan fungsi hampir seluruh organ tubuh, terjadi gangguan aerodinamik, tekanan darah 80-90/40 mm air raksa, penurunan HB, dan penyumbatan aliran nafas.

Sejak lengser, Soeharto telah delapan kali masuk RSPP yakni pertama pada 20 Juli 1999 karena stroke ringan, kedua pada 2 Februari 2001 untuk operasi usus buntu, ketiga pada 26 April 2004 karena pendarahan usus besar.

Soeharto masuk kembali ke RSPP untuk keempat kalinya pada Mei 2005 karena mengalami pendarahan serius yang mengganggu fungsi otak, jantung dan paru sehingga menimbulkan sesak nafas. Kelima pada 5 November 2005, Soeharto dirawat di RSPP karena mengalami pendarahan usus besar.

Untuk keenam kalinya, Soeharto masuk RSPP pada awal Mei 2006 untuk operasi usus dan pada Juli 2006 masuk lagi ke RSPP untuk ke-7 kalinya untuk pengambilan selang di lambung, dan pada 4 Januari 2008 masuk lagi ke RSPP untuk ke-8 kalinya.

Upaya terbaik puluhan dokter ahli dari tim dokter kepresidenan dan tim dokter lainnya serta peralatan kedokteran mutakhir, akhirnya menyerah, tak mampu menolong salah seorang ikon republik ini.

Doa bersama dari berbagai kalangan masyarakat di berbagai daerah untuk kesembuhan Soeharto pun dijawab Sang Maha Pencipta dengan memanggil Soeharto kembali keharibaan-Nya.

Sejak terakhir dirawat di RSPP, Soeharto menyedot perhatian publik. Tak hanya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla yang datang menjenguk, tetapi juga para pejabat tinggi dan mantan pejabat, termasuk Guruh Soekarnoputra, bahkan para korban pelanggaran HAM era Orde Baru.

Tamu asing, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew juga menyempatkan diri datang menjenguk.

Semua mengharap kesembuhan Soeharto tetapi takdir berkata lain. “Innaa lillahi wa innaa illaihi raaji`uun”, sesungguhnya kita semua milik Allah dan sesungguhnya kita semua akan kembali kepada-Nya.

Kehilangan

Kepergian Soeharto tentu merupakan kehilangan bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, selama 32 tahun sejak 1966, bangsa Indonesia dipimpin oleh dia.

Ketika ia memutuskan berhenti dari jabatan Presiden pada 21 Mei 1998 saja, sebagian rakyat merasa kehilangan meskipun ada sebagian lain, terutama pihak-pihak yang mendesak pengunduran dirinya, merasa senang.

Kini hanya kenangan atas kepergian Soeharto dari kehidupan di dunia ini yang bisa mengingatkan kembali tentang sosoknya yang monumental.

Soeharto lahir di Dusun Kemusuk Desa Argomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta pada 8 Juni 1921.

Ia putra pasangan Kertosudiro dan Sukirah. Ayahnya merupakan petugas ulu-ulu atau pembantu kepala desa yang bertugas mengatur pengairan persawahan di desa itu.

Pendidikan umum yang pernah ditempuh Soeharto adalah Sekolah Dasar (Ongko Loro) di Kemusuk 1929-1931, Sekolah Rakyat di Wuryantoro 1931-1935, SMP di Yogyakarta 1935-1939, dan SMA (C) di Semarang tahun 1956.

Sedangkan pendidikan militer yang pernah dijalani Soeharto adalah Pendidikan Dasar Militer KNIL 1940, Sekolah Kader Kopral 1940, Sekolah Kader Sersan 1941, Sekolah Perwira untuk Tjudancho 1944, dan Kursus C-II tahun 1956.

Buku “Manajemen Presiden Soeharto” (Yayasan Bina Generasi Bangsa, Jakarta 1996) menyebut riwayat pekerjaan Soeharto dimulai sebagai klerk bank desa di Wuryantoro tahun 1940 lalu menjadi anggota kepolisian di Yogyakarta 1942, Shodancho Pembela Tanah Air (PETA) dan Tjudancho 1943-1944.

Selama tahun 1945-1950, Soeharto terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan RI. Selama kurun waktu tersebut ia memegang jabatan sebagai komandan kompi, komendan batalyon, komandang brigade, komandan WK (Wehr Kreise) di Yogyakarta.

Pada kurun waktu tersebut, Soeharto pada 26 Desember 1947 menikah dengan putri wedana Surakarta bernama Siti Hartinah (24 tahun) di Surakarta. Pasangan tersebut dikaruniai enam anak yakni Siti Hardijanti Hastuti (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harjadi (Titik), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hetami Endang Adiningsih (Mamiek).

Pada 1950, Soeharto menjabat Komandan Brigade Mataram yang pernah bertugas memadamkan pemberontakan Andi Aziz di Makassar. Pada 1951-1953 ia menjabat Komandan Brigade Pragola, Surakarta dan Komandan Resimen 15 pada tahun 1953-1956.

Pada 1956 Soeharto menjabat Perwira Menengah yang diperbantukan Kepala Staf untuk mengikuti Planning SUAD sebelum ditunjuk sebagai Kepala Staf Teritorial IV, Semarang, pada tahun yang sama, dan menjadi Panglima Teritorial IV 1956-1959 merangkap Dewan Kurator Akademi Militer Nasional.

Soeharto menjabat Deputi I Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 1960-1961 merangkap Ketua Adhoc Retolong Depad, merangkap Panglima Korps Tentara I Tjaduad, merangkap Panglima Konud AD.

Pada 1962-1963, Soeharto menjadi Panglima Mandala merangkap Dejanid, Panglima Kostrad 1963-1965, Menteri Pangad/Kastaf KOTI tahun 1966.

Atas pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam Gerakan 30 September 1965 berupa aksi penculikan dan pembunuhan sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat, Soeharto tampil menumpas pemberontakan itu. PKI dibubarkan, pimpinan, pengurus, anggota dan simpatisan PKI banyak yang ditangkap dan dibunuh.

Melalui Surat Perintah 11 Maret 1966 dari Presiden Soekarno, Soeharto ditunjuk sebagai pengambil segala tindakan untuk menjamin ketenangan dan kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya revolusi.

Pada 27 Maret 1966, Soeharto merangkap sebagai Wakil Perdana Menteri ad interim Hankam, kemudian menjabat Ketua Presidium Kabinet Ampera, Menteri Utama Hankam. Ia juga menjadi Menteri Panglima AD pada 1 Juli 1966.

Pada 22 Juli 1966, Soeharto dipercaya MPRS sebagai Penjabat Presiden RI menggantikan Presiden Soekarno sampai 28 Maret 1968. Ia tampil sebagai pemimpin Orde Baru yang mengoreksi total Orde Lama era Soekarno.

Soeharto kemudian dipercaya menjadi Presiden RI periode 1968-1973, 1973-1978, 1978-1983, 1983-1988, 1988-1993, 1993-1998. Perhatikan periode kepemimpinan Soeharto yang selalu dihiasi angka 8.

Orde Baru (terdiri atas 8 huruf) menjadi rezim sentralistik, terpusat pada Soeharto sebagai pengendali utama stabilitas dan kesinambungan pembangunan dan demokrasi. Pemerintahan berciri militeristik. Mereka yang bersuara berbeda dengan pemerintah, dikebiri, dicap sebagai penghambat pembangunan, kekiri-kirian atau antek PKI dan anti Pancasila.

Hak-hak politik rakyat pun sangat dibatasi secara ketat. Partai Politik dikurangi menjadi hanya dua, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sedangkan Golongan Karya (Golkar) yang secara eksplisit dinyatakan bukan sebagai partai politik tetapi menjadi organisasi peserta pemilu bersama kedua partai politik itu.

Soeharto yang menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar ditambah birokrasi dan ABRI yang turut menjadi pilar kekuatan Golkar tentu saja membuat Golkar selalu tampil sebagai mayoritas tunggal dalam Pemilu 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 dan dalam parlemen atau di MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

Sidang Umum MPR pada Maret 1998 pun memilih kembali Soeharto untuk periode 1998-2003 di tengah gelombang gerakan reformasi pasca krisis moneter sejak Juli 1997 dan rasa “miris” yang seringkali diungkapkan Soeharto ketika itu apakah rakyat memang benar-benar menginginkan dia untuk terus memimpin.

Selang dua bulan menjabat Presiden pada periode ketujuh kepemimpinan lima tahunannya, ia mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 lantaran didesak mundur bahkan oleh Ketua MPR Harmoko yang mantan Menteri Penerangan dan dikenal sebagai pendukung setia Soeharto, berbagai kerusuhan massa yang tak terkendali, dan kegagalan Soeharto dalam membentuk Komite Reformasi karena tidak mendapatkan tanggapan dari tokoh-tokoh lain.

“Oleh karena itu dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan setelah dengan sungguh-sungguh memperhatikan pandangan Pimpinan DPR dan Pimpinan fraksi-fraksi, saya memutuskan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini, hari Kamis 21 Mei 1998,” kata Soeharto di Istana Merdeka sekitar pukul 09:05 WIB seusai silaturahmi antara jajaran pemerintahannya dengan pimpinan MPR/DPR dan fraksi-fraksi MPR/DPR.

Wapres BJ Habibie di tempat yang sama mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden menggantikan Soeharto di hadapan Mahkamah Agung. Pelantikan tak berlangsung di Gedung MPR/DPR karena “gedung rakyat” diduduki mahasiswa.

Panglima ABRI Jenderal Wiranto di tempat yang sama juga memberikan keterangan lisan bahwa ABRI akan memberikan jaminan keamanan bagi Soeharto dan keluarganya.

Pasca Soeharto lengser keprabon, tuntutan hukum terhadap dirinya atas berbagai kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) meskipun gencar dilakukan tetapi tak kunjung membuahkan hasil.

Sejumlah kasus korupsi yang dituduhkan kepada Soeharto tak terlepas dari praktek pada sejumlah yayasan yang dipimpinnya seperti Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, Supersemar, Amal Bhakti Muslim Pancasila, Dakab (Dana Abadi Karya Bhakti), Dana Sejahtera Mandiri, Trikora, Dharmais, dan Harapan Kita.

Pengadilan terhadap Soeharto tak pernah menyeret Soeharto ke balik terali besi. Setidaknya hanya anaknya, Tommy Soeharto, yang pernah dijebloskan ke penjara karena kepemilikan senjata ilegal, selain kroninya, Bob Hasan, dan adiknya, Probosutedjo yang pernah pula dipenjarakan.

Faktor gangguan kesehatan menjadi alasan penyebab Soeharto tak bisa diadili bahkan pihak Kejaksaan Agung pernah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Pengusutan (SP3) atas Soeharto.

Aparat penegak hukum dan pemerintahan pasca Soeharto cenderung pada aspek kemanusiaan mengingat jasa-jasa Soeharto pada negeri ini.

Perkembangan terakhir, Jaksa Agung Hendarman Supandji seusai menjenguk Soeharto pada Sabtu (12/1) dinihari menawarkan “win-win solution” kepada pihak keluarga Soeharto melalui penyelesaian masalah tersebut di luar pengadilan (out of court settlement).

Atas jasa-jasanya, Soeharto sedikitnya memiliki 28 tanda kehormatan Republik Indonesia antara lain Bintang Republik Indonesia Adipurna, Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Sakti, Bintang Dharma, Bintang Gerilya, Bintang Yudha Dharma Utama, dan Bintang Kartika Eka Pakci Utama.

Soeharto pun sempat mengangkat dirinya sebagai Jenderal Besar dan memberikan pangkat tertinggi kehormatan itu pula kepada mantan Ketua MPRS dan mantan Menpangad AH Nasution. Sebelumnya bangsa Indonesia hanya mengenal pahlawan Sudirman sebagai Panglima Besar berpangkat Jenderal Besar.

Selain itu Soeharto juga memiliki 37 tanda kehormatan mancanegara seperti “The United Nations Population Award” dari PBB karena berhasil dalam program Keluarga Berencana, “From Rice Importer to Self Sufficiency” dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) karena berhasil dalam swasembada beras tahun 1984, “Health for all Gold Medal” dari Organisasi Kesehatan dunia (WHO) karena berhasil dalam memajukan bidang kesehatan.

Termasuk mendapat sejumlah bintang kehormatan tertinggi dari kepala negara-negara sahabat seperti “Knight Cross of The Order of The Bath” (Inggris), “Grand Cordon of The Supreme Order of The Chrysanthenum” (Jepang), “Grand Collier” (Italia), “Grand Croix de la Legion D`Honneur” (Prancis), “Badar” (Arab Saudi), “The Order of The Golden Ark” dan “Order van de Nedherlandse Leeuw” (Belanda), “Sonderstufe des Grosskreuzes” (Jerman), dan “Grand Collar of the Nile” (Mesir).

Bagi para pembantu pemerintahannya, Soeharto dikenal memiliki “hasta brata” atau 8 prilaku seperti surya melambangkan sikap menghidupi, “condra” (bulan) menenangkan, “kartika” (bintang) yang menjadi pedoman atau suri tauladan, “angkosa” (angkasa) yang adil, “dahono” (api) yang berani mengambil keputusan, “maruta” (angin) yang mengerti, “samodra” (lautan) yang berpandangan luas, dan bumi yang melambangkan kesentosaan dan realistis.

Soeharto kini telah menyusul mendiang istrinya yang wafat tahun 1997. Soeharto meninggalkan enam anak dan sejumlah cucu.

Istrinya yang wafat bertepatan dengan Hari Raya Iduladha 10 Dzulhijjah 1418 H itu telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Astana Giribangun, di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jenazah Soeharto pun akan dimakamkan di sisi makam istrinya.

Manusia tak luput dari kesalahan. Tidak semua kesalahan dapat dihukum di dunia. Tetapi di akhirat kelak, agama mengajarkan tak ada kesalahan sekecil apapun yang luput dari hukum Tuhan.

Selamat jalan Soeharto. Namamu yang terdiri atas 8 huruf selalu dikenang bangsa Indonesia.(*)

Copyright © 2008 ANTARA

Sabtu, 19 Januari 2008

Tanaman Obat dan khasiatnya

Berbagai jenis tanaman hortikultura, seperti kunyit, kumis kucing, temulawak, kencur, sambiloto, dll., di Indonesia telah lama dikenal dapat berkhasiat sebagai obat, sehingga tanaman-tanaman tersebut lazim disebut juga sebagai tanaman obat. Berikut ini, disajikan beberapa jenis tanaman obat, kandungan kimia, serta kegunaannya.

Komoditi Bahan Aktif (Kandungan Kimia) Kegunaan sebagai Obat *

  • Kunyit (Curcuma longa Auct.) minyak atsiri, phellan- drene, sabinene, cineol, borneol, zingiberene, cur cumene, turmeron, cam- phene, camphor, ses -quiterpene, caprilic acid, methoxinnamic acid, tho lymethy carbinol, dan zat warna alkaloid cur- cumid. Mengurangi rasa sakit dan melancarkan haid.Radang usus buntuRadang rahimRadang amandelAsmaBorok gatalSakit gigiRadang selaput lendir hidungRematikNyeri perutSembelitTrakomaAnemiaTekanan darah tinggiDemam nifasSakit mag.Diare. § Eksim. § Penyakit kuning § Kudis § Cacar § Pusing § Keputihan
  • Kumis Kucing (Orthosiphon sristatus BI.) garam kalium, saponin, sapofonin, alkaloid, mi nyak atsiri, glikosida arthosiphonin, tanin, a- sam organik, glikolik. § Diabetes § Ginjal § Kencing darah § Encok Batuk
  • Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) minyak atsiri, curcumin, kamfer, glukosida, phel- landrene, turmerol, myr-cene, xanthorrizol, isofu- ranogermacreene, ptolyle tycarbinol, dan pati. Menghilangkan flek-flek hitam dan jerawatMembersihkan darahGangguan hatiPenyakit kuningMengembalikan kekuatan tubuhBau badanEksimMemperbaiki pencernaanMemperbaiki gangguan perutPenyegarStimulansiaPencahar lemakDisentriMalariaGinjalRadang lambungDemam karena infeksiPembersih darahMengobati gangguan kerja lever.
  • Kencur (Kaempferia galanga L.) minyak atsiri, borneol, kamper, sineol, etil al kohol, methil-p-cumaric acid, cinnamicacid ethyl ester, pentadecane, cin- namic aldehyde, dan camphene. BatukMuntahTetanusKeracunan tempe bongkrekKeracunan jamurMasuk anginMenambah daya tahan tubuhNyeri gigiPenguat lambungSakit kepalaBisul
  • Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) laktone, flavonoid, alkane, ketone, natrium, aldehyde, kalium, kalsium, kalmagenin, dan asam kersik DemamMencretTipusTBC paruBatuk rejanKencing nanahInfeksi telinga tengahKencing manis
*Sumber ; Jamu keluarga besarku

Jumat, 18 Januari 2008

Pertanian Organik

Perkembangan pertanian organik di indonesia *

Pertanian organik saat ini telah berkembang secara luas, baik dari sisi budidaya, sarana produksi, jenis produk, pemasaran, pengetahuan konsumen dan organisasi/lembaga masyarakat yang menaruh minat (concern) pada pertanian organik. Perkembangan ini memang tidak terorganisir dan berkesan berjalan sendiri-sendiri. Namun demikian bila dicermati ada kesamaan tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku pertanian organik yaitu: menyediakan produk yang sehat, aman dan ramah lingkungan.

Untuk memajukan pertanian organik, diperlukan perencanaan dan implementasi yang baik secara bersamaan. Perencanaan dan implementasi juga dilakukan secara bersama antara pemerintah dan pelaku usaha. Sinergisme aktivitas dan pelaku usaha dapat mempercepat pencapaian tujuan dari “Go Organik 2010” yaitu ‘Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik utama dunia’. Tulisan ini akan memaparkan perkembangan kebijakan dan pelaksanaan pertanian organik di Indonesia hingga tahun 2005 berdasarkan data, literatur dan kajian yang ada.

Kebijakan pemerintah ditujukan untuk menumbuhkan, memfasilitasi, mengarahkan dan mengatur perkembangan pertanian organik. Departemen Pertanian telah mencanangkan pertanian organik dengan slogan ‘Go Organik 2010’. Pertanian organik dirancang pengembangannya dalam enam tahapan mulai dari tahun 2001 hingga tahun 2010. Tahapan tersebut adalah:

Tahun 2001 difokuskan pada kegiatan sosialisasi

Tahun 2002 difokuskan pada kegiatan sosialisasi dan pembentukan regulasi

Tahun 2003 difokuskan pada pembentukan regulasi dan bantuan teknis

Tahun 2004 difokuskan pada kegiatan bantuan teknis dan sertifikasi

Tahun 2005 difokuskan pada sertifikasi dan promosi pasar

Tahun 2006 – 2010 terbentuk kondisi industrialisasi dan perdagangan

Tahapan diatas disusun dengan mempertimbangkan akan terciptanya kondisi yang kondusif dan konsistensi Departemen Pertanian dalam menjalankan programnya. Kondusif dan konsisten merupakan salah satu tolok ukur untuk menilai perjalanan dari program yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Bila kita cermati, tahapan sosialisasi pertanian organik telah dijalankan dengan baik dan tersebar secara luas di masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari tingginya respon masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pertanian organik. Disamping itu masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya pada lahan yang baru atau merubah budidayanya dari konvensional menjadi organik.

Sosialisasi dilakukan oleh segenap elemen pembangunan pertanian, mulai dari Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, Departemen dan Kementerian lainnya, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Kelompok Tani dan media massa. Sosialisasi yang dilakukan masih banyak membahas mengenai “bagaimana budidaya pertanian organik dilakukan?” dan “apakah pertanian organik memiliki prospek yang baik bila dikembangkan?”.

Pada awal perkembangan pertanian organik, belum banyak data dan informasi ilmiah yang dapat disampaikan kepada masyarakat mengenai permasalahan yang berkembang. Namun inilah momentum yang sangat baik bagi perkembangan pertanian organik selanjutnya. Minimnya data dan informasi tentang pertanian organik mendorong segenap elemen pembangunan pertanian untuk mendalami, meneliti dan mencari lebih jauh tentang segala hal yang terkait dengan pertanian organik.

Gambar.
Tahapan Pengembangan Pertanian Organik pada Go Organik 2010
Sumber: Departemen Pertanian, 2005

Animo yang besar dari masyarakat menganai pertanian organik tentunya harus diimbangi dengan regulasi atau pengaturan yang jelas dari pemerintah. Hal ini penting karena dimasyarakat pada periode tahun 2002 telah muncul banyak pendapat dan pemahaman yang berbeda mengenai pertanian organik.

Departemen Pertanian pada tahun 2002, membuat aturan dasar bagi pelaksanaan pertanian organik di Indonesia yang disahkan dalam bentuk SNI Sistim Pangan Organik. Terbitnya SNI tersebut, pada satu sisi disambut dengan gembira karena dapat dijadikan acuan bagi pelaku pertanian organik dan pada sisi lainnya menimbulkan pertanyaanapakah aturan tersebut dapat dilaksanakan?”. Pertanyaan ini menjadi wajar bila kita melihat isi dari SNI yang mengatur sangat ketat aspek budidaya hingga pemasaran. Pelaku pertanian organik yang baru memulai aktivitasnya merasa belum mampu untuk mengikuti dan mentaati keseluruhan aturan yang termuat dalam SNI tersebut.

Setelah munculnya SNI Sistim Pangan Organik pemahaman dan pelaksanaan pertanian organik oleh para pelaku tetap terjadi perbedaan. Beberapa contoh perbedaan pemahaman adalah:

  • “seorang petani menyatakan bahwa produknya organik hanya karena telah memakai pupuk organik”
  • “petani lainnya menyatakan bahwa produknya organik karena telah memakai pupuk serta pestisida organik dan hanya memakai sedikit pupuk/pestisida kimia”

Contoh diatas adalah gambaran yang sangat sederhana dan mendasar tentang banyaknya pemahaman dan pelaksanaan pertanian organik yang berbeda-beda di lapangan.

Dengan kondisi ini maka bimbingan teknis, pendampingan dan sertifikasi menjadi hal yang harus segera dilakukan untuk menghindari pemahaman yang salah terhadap aturan yang ada dan untuk melindungi konsumen yang membeli produk yang dinyatakan organik. Pemerintah dengan dana, SDM dan jangkauan yang terbatas mulai tahun 2003 melakukan beberapa bimbingan teknis, demplot dan pendampingan pada pelaku usaha budidaya pertanian organik. Kegiatan ini juga banyak dilakukan oleh pemerintah daerah yang melihat bahwa daerahnya berpotensi bagi pengembangan pertanian organik.

Sertifikasi menjadi bahasan hangat pada pertengahan tahun 2003 hingga saat ini. Hal ini karena di Indonesia belum ada lembaga sertifikasi produk organik, padahal pelaku, jenis komoditas, lokasi dan perdagangan pangan organik telah berkembang. Kekuatan setifikasi adalah terjaminnya suatu produk karena telah memenuhi seluruh kaidah yang disyaratkan. Keuntungan yang didapatkan ada pada pihak produsen dan konsumen. Produsen memiliki posisi tawar yang lebih baik pada barang yang diproduksinya sedangkan konsumen memiliki kepastian/jaminan terhadap barang/produk yang dikonsumsi.

Nampaknya hingga saat ini, sertifikasi masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Sehingga pernyataan (claim) mengenai produk organik harus disampaikan langsung oleh pelaku pertanian organik pada konsumennya. Pada kegiatan promosi, pameran, negosiasi dan penjualan, pelaku pertanian organik harus terus-menerus menyampaikan/menginformasikan bahwa produk yang dihasilkan adalah produk organik. Dalam hal ini produsen yang harus berbicara dan bukan produknya yang berbicara.

Pekerjaan rumah lainnya bagi segenap elemen pertanian organik adalah promosi pasar, industrialisasi dan perdagangan. Tiga hal ini adalah pekerjaan berat lainnya yang belum banyak disentuh dan dikembangkan sehingga diperlukan kerja keras untuk menyelesaikan permasalahan yang melingkupi ketiganya. Promosi pasar memerlukan dukungan produsen dan media untuk menyebarluaskan tentang produk, kualitas, harga dan keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh produk organik. Industrialisasi dan perdagangan memerlukan dukungan para pelaku budidaya, pengusaha, perbankan dan pemerintah untuk membangun industri dan perdagangan pangan organik.

Tentunya kita ingin bahwa cita-cita Go Organik 2010 yaitu ‘Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik utama dunia’ dapat tercapai, dan bukan sebaliknya yaitu Indonesia menjadi pasar produk organik dari luar negeri. Semoga.

*)Sumber: Asosiasi Produsen Organik Indonesia (APOI)


Kebun Kelapa sawit

Saya sebagai petani, merasa bangga dengan komoditi yang saya tanam menjadi suatu tanaman yang lagi menjadi toprank dalam berita dan dapat mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Ini saya kasih gambaran kebon sawit ku

Alur Gambar Kelapa Sawit *

1. Pembibitan 2. Kebun Kelapa Sawit

3. Pohon Kelapa Sawit 4. Penyerbukan Kelapa Sawit

5. Tandan Buah Sawit Muda 6. Tandan Buah Sawit Masak

7. Panen Kelapa Sawit 8. Buah Kelapa Sawit (brondolan)

*sumber ; dirjen perkebunan

Selasa, 15 Januari 2008

Unlimited Potensial

Program Unlimited Potential (UP) merupakan sebuah inisiatif global Microsoft yang diimplementasikan diseluruh dunia sejak tahun 2003. Dalam program ini, Microsoft bekerja sama dengan berbagai lembaga non-profit untuk menyediakan sarana pelatihan dan pembelajaran jangka panjang bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan, melalui Community Training and Learning Centre (CTLC). Masyarakat dapat mengakses informasi, dan memperdalam pengetahuan dibidang Teknologi Informasi di CTLC.

Unlimited PotentialTujuan utama program Unlimited Potential adalah untuk mengurangi kesenjangan digital bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan. Hal ini sejalan dengan target pemerintah melalui kesepakatan yang ditandatangani pada World Summit on Information Society (WSIS) di Geneva untuk memberikan akses kepada 50% penduduk Indonesia pada tahun 2015.

Program UP di Indonesia pertama kali diluncurkan di Indonesia tanggal 23 Oktober 2003. Hingga saat ini, Microsoft Indonesia telah bekerjasama dengan 7 lembaga non-profit yaitu : Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Forum Daerah, Yayasan Mitra Mandiri, Yayasan Mitra Netra, dan LPPM Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Yayasan Mitra Kesehatan dan Kemanusiaan. Ketujuh lembaga tersebut berperan sebagai koordinator untuk mengelola 33 CTLC di seluruh Indonesia.

Melalui pelatihan yang didapat di CTLC, diharapkan masyarakat dapat membuka wawasan mereka seluas-luasnya melalui akses informasi dan meningkatkan keahlian mereka di bidang Teknologi Informasi. Keahlian ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup, memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi juga memperkuat daya saing masyarakat.

Sumber; microsoft.com

Petani Karet di Pematang Panggang Makmur

Oleh. R.Budi Hartono

Harga pasaran karet Sumsel, dalam sepekan terakhir ini cendrung mengalami kenaikan, karena harga karet dunia selama beberapa bulan terakhir ini terus membaik.Sekretaris pengurus kelompok tani Kemitraan Kecamatan Mesuji Makmur sdr Warisno di pematang sari B1, sebelumnya mengatakan bahwa harga pasaran karet akhir-akhir ini terus membaik sehingga para petani patut berlega karena semua kebutuhan sehari-hari dari hasil menjual karet dapat terpenuhi.

Menurut dia, sekarang ini harga karet basah Rp 7.400,- per kg, karet kering (kk) 100% Rp 13.800,- per kg di tingkat pengepul di kecamatan mesuji makmur.
Ia memperkirakan, harga tersebut akan terus mengalami kenaikan, pada Senin mendatang harga karet kk 100% diprediksi akan mencapai Rp15 ribu per kg.
Semakin membaiknya harga karet tersebut, antara lain disebabkan pasaran karet dunia membaik serta semakin tingginya tingkat kesadaran petani untuk memproduksi karet mutu bagus, katanya.
Ia berharap, para petani di Sumsel pada umumnya, daerah pematang panggang khususnya, terus meningkatkan mutu karet yang dihasilkan agar harga jual semakin tinggi sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan para petani itu sendiri.
Menurut pedagang pengumpul di beberapa desa kec. mesuji makmur, akibat musim penghujan maka hasil sadapan petani menjadi berkurang.
Kalau cuaca sedang bagus bukan musim penghujan dan tidak pula kemarau, rata-rata hasil karet petani yang dapat dikumpulkan bisa mencapai 1.300 Kg sampai 1.550 kg per Ha/bulan dari daerah penghasil Pematang Panggang.


Bibit Unggul Kelapa Sawit

DXP Yangambi
Potensi produksi TBS : 39 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 25 – 28 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,5 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 5,8 – 7,3 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 26% Produksi minyak inti : 0,62 ton/ha/th Kerapatan tanam : 130 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,60 – 0,75 m/th.
DXP Simalungun
Potensi produksi TBS : 33 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 28,4 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,9 ton/ha/th Potensi CPO rata-rata : 8,7 ton/ha/th Rendemen minyak : 26,5% Produksi minyak inti : 0,51 ton/ha/th Kerapatan tanam : 130 – 135 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,75 – 0,80 m/th.
DXP Bah Jambi
Potensi produksi TBS : 32 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 22 – 24 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,4 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 5,7 – 6,2 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 26% Produksi minyak inti : 0,62 ton/ha/th Kerapatan tanam : 130 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,65 – 0,85 m/t
DXP Dolok Sinumbah
Potensi produksi TBS : 31 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 24 – 27 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,7 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 6,0 – 6,75 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 25% Produksi minyak inti : 0,56 ton/ha/th Kerapatan tanam : 130 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,65 – 0,85 m/th.
DXP Lame
Potensi produksi TBS : 36 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 26 – 27 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,9 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 5,9 – 7,0 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 26% Produksi minyak inti : 0,60 ton/ha/th Kerapatan tanam : 143 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,55 – 0,70 m/th.
DXP Marihat
Potensi produksi TBS : 31 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 24 – 25 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,9 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 6,0 – 6,3 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 25% Produksi minyak inti : 0,54 ton/ha/th Kerapatan tanam : 143 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,6 – 0,7 m/th.
DXP AVROS
Potensi produksi TBS : 30 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 24 – 27 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,8 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 5,5 – 7,0 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 26% Produksi minyak inti : 0,54 ton/ha/th Kerapatan tanam : 130 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,6 – 0,8 m/th.
DXP SP 2
Potensi produksi TBS : 30 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 24 – 27 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,5 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 6,2 – 6,8 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 25% Produksi minyak inti : 0,51 ton/ha/th Kerapatan tanam : 143 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,65 – 0,85 m/th.
DXP SP 1

Potensi produksi TBS : 32 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 25 – 28 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,6 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 6,5 – 7,3 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 26% Produksi minyak inti : 0,49 ton/ha/th Kerapatan tanam : 143 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,40 – 0,55 m/th. DXP Yangambi Potensi produksi TBS : 39 ton/ha/th Produksi TBS rata-rata : 25 – 28 ton/ha/th Potensi hasil (CPO) : 7,5 ton/ha/th Produksi CPO rata-rata : 5,8 – 7,3 ton/ha/th Rendemen minyak : 23 – 26% Produksi minyak inti : 0,62 ton/ha/th Kerapatan tanam : 130 pohon/ha Pertumbuhan meninggi : 0,60 – 0,75 m/th.


sumber; Lembaga Riset Perkebunan Indonesia




Sabtu, 12 Januari 2008

Pabrik Kelapa sawit mini


*Pabrik kelapa sawit (PKS) mini merupakan salah satu teknologi alternatif pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 0,5-1 ton TBS/jam. PKS mini dirancang khusus untuk perkebunan kelapa sawit dengan luas 160-300 ha. PKS mini sangat mudah dioperasikan, hanya memerlukan tenaga kerja 6 orang/shift, menggunakan limbah sawit sebagai bahan bakar, dan hanya memerlukan lahan 2.500 m2.
*PKS M-1000 terdiri atas delapan unit peralatan pengolahan, yaitu satu unit boiler yang mampu menghasilkan 600 kg uap/jam dengan tekanan 3 kg/cm, dua unit steriliser, satu unit thresher dengankapasitas 1.000 kg TBS/jam, satu unit double screw press mini, satu unit tangki klarifikasi dengan kapasitas 1.200 liter, satu unit tangki penampung minyak, satu unit deperikarper dengan kapasitas 200 kg biji+serat/jam, serta satu unit nut cracker dengan kapasitas 500 kg biji/jam.
*Dengan biaya investasi PKS M-1000 sebesar Rp1,5 miliar, biaya pengolahan TBS menjadi crude palm oil (CPO) adalah Rp368,23/kg TBS dengan asumsi harga CPO Rp3.150/kg, inti Rp1.675/kg dan harga beli TBS Rp567,4/kg. PKS Mi-1000 secara ekonomis layak diusahakan dengan parameter ekonomi sebagai berikut: IRR= 24,78%; B/C= 1,18; NPV= Rp708.305.000; payback period= 3 tahun.
*Sasaran pengembangan PKS M-1000 adalah kelompok pekebun kecil kelapa sawit swadana, usaha perkebunan besar skala kecil, dan usaha perkebunan skala menengah yang ongkos angkut TBS ke PKS lebih dari Rp75/kg TBS.
*Manfaat yang diperoleh petani kelapa sawit dengan adanya PKS M-1000 adalah petani lebih mudah melakukan pemasaran TBS, harga TBS yang dihasilkan petani menjadi bersaing sehingga pendapatanpetani bertambah. Selain itu, tandang kosong sawit (TKS) yang merupakan limbah padat PKS dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik.

Sumber : Inovasi teknologi pertanian


Kecanduan Minum Kopi

Kopi adalah salah satu jenis minuman yang sangat dikenal oleh masyarakat kita dan kebiasaan minum kopi pada seseorang seringkali sulit untuk dihindarkan. Seperti halnya dengan merokok atau konsumsi minuman beralkohol, minum kopi memang sulit untuk dilepaskan jika sudah menjadi suatu kebiasaan seseorang. Hal itu disebabkan karena minum kopi dapat menimbulkan efek candu atau ketagihan. Minum kopi dapat juga menjadi suatu kebiasaan dalam sebuah keluarga. Bahkan di antara para penikmat kopi pun, sampai ada yang menyatakan jika mereka tidak minum kopi dalam sehari rasanya tidak nyenyak untuk tidur.
Sebenarnya menikmati kopi belum tentu menyebabkan suatu masalah besar dalam kesehatan seseorang. Namun kafein, yaitu zat aktif dalam kopi, mempunyai beberapa pengaruh terhadap tubuh, antara lain menimbulkan kontraksi otot polos di saluran kemih. Oleh karena itu, penikmat kopi biasanya sering timbul rasa ingin buang air kecil.
Justru yang harus diwaspadai adalah efek terhadap kecanduan kopi. Apabila menikmati kopi masih dalam takaran yang wajar (dua cangkir per hari), diduga tidak akan berpengaruh langsung terhadap gagal ginjal. Akan tetapi, jika konsumsi kopi sudah melampaui batas (3 sampai 5 cangkir per hari), sebaiknya harus segera dibatasi jumlah konsumsinya. Menghentikan kebiasaan minum kopi yang berlebihan dapat dilakukan secara bertahap. Dimulai dari jumlah cangkir per hari sampai pada pengurangan jumlah takarannya per cangkir per harinya.

Pilkades Surya adi Bermasalah

KAYU AGUNG - Warga Desa Surya Adi, Kecamatan Mesuji, OKI meminta Bupati OKI Ir H Ishak Mekki agar Kades Surya Adi terpilih, Th ditinjau ulang. Pasalnya, calon kades tersebut diduga pernah menjalani hukuman 4 tahun penjara dalam kasus pembunuhan, sehingga melanggar pasal 4 Lampiran I BAB II Peraturan Bupati OKI No 20 tahun 2007 tentang Cara Pencalonan dan Pemilihan Kepala Desa.
"Salah satu isinya memberikan surat keterangan berkelakuan baik/surat keterangan catatan kriminal dari kepolisian RI. Sedangkan realitanya Th pada Sabtu, 11 Februari 1984 silam membunuh Surono, warga Desa Surya Ali," kata Alpin S yang mengatasnamakan wakil masyarakat Desa Surya Adi.
Sebagai bukti, lanjutnya, putusan PN Kayu Agung No 61/B/Pid/1984 yang menyatakan Th terbukti melanggar pasal 351 ayat (3) KUHP dan dihukum 4 tahun penjara. "Putusan tersebut dinyatakan majelis hakim pada 10 Mei 1984. Berdasarkan bukti inilah kami minta agar Th calon kades terpilih ditinjau kembali," tandasnya.
Sementara itu, Camat Mesuji, OKI, Karsudin SSos dihubungi wartawan melalui ponselnya kemarin siang mengatakan, berdasarkan Perda No 6 Rahun 2006 tentang Persyaratan Pencalonan Kades disebutkan yang tidak boleh mengikuti calon kades itu apabila maksimal dihukum 5 tahun penjara. "Sedangkan Th ini hanya 4 tahun artinya masih bisa mengikuti pencalonan di samping panitia juga telah mengesahkannya. Sehingga permintaan warga agar dibatalkan calon kades terpilih tak dapat dipenuhi. Kita tidak akan ada pemilihan ulang, tukasnya. Sumber sumatra expres

Kota Larangan

Tiongkok,- Berada di Forbidden City atau Kota Larangan di tengah bandar Beijing, China seolah-olah kembali ke zaman silam kegemilangan emperor maharaja China yang dianggap dewa di kalangan rakyat. Tempat ini dijadikan pusat pemerintahan dan pusat tata kota Beijing tempo dulu. Berkeliling ke seluruh area Forbidden City ini tak cukup satu hari. Luasnya saja 72 hektar, jumlah kamarnya mencapai 9999. Masing-masing kamar tergabung dalam beberapa bangunan megah dengan arsitektur asli China yang menawan. Setiap bagian atap bangunan diukir dengan lukisan naga yang melambungkan kekuasaan sang kaisar. Kawasan yang dilengkapi parit dan tembok setinggi sekitar 10 meter itu terbagi dalam dua bagian. Di bagian depan yang ada di bagian selatan, berisi enam bangunan utama tempat para kaisar menjalankan kegiatan mengurus kerajaan. Sementara di belakangnya atau bagian utara merupakan tempat tinggal kaisar dan keluarganya.

Di Forbidden City terdapat beberapa pintu masuk. Pintu utara biasa dijadikan para raja mencari selir-selir untuk dijadikannya sebagai pemuas nafsu. Pada zamannya, masing-masing raja dari suatu dinasti mempunyai 3.000 selir. Wow! Untuk mencari para selir, biasanya raja bisa melihat deretan wanita Tiongkok dari pintu utara. Para selir ini kemudian ditempatkan di kamar-kamar khusus di lingkungan istana. Raja sendiri bila ingin menemui para selirnya berkunjung ke bangunan khusus urusan selir.

Para selir saat menemui para raja juga harus telanjang bulat, demi keselamatan sang raja. Bila para selir mengenakan pakaian dikhawatirkan bisa membawa senjata. ‘’Biasanya raja hanya menggunakan para selir beberapa kali saja. Bahkan saking banyaknya, ada yang tak sempat berhubungan seks dengan raja, sehingga akhirnya tua dan masih perawan,” urai Tommy dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih. Lalu bagaimana raja mampu menjaga staminanya untuk bisa bercinta dengan para selir? ‘’Raja mempunyai ramuan khusus yang dibuat para ahli pengobatannya. Makanya raja tak pernah lemah dalam urusan diatas ranjang,’’ selorohnya.

Istana Musim Panas

Tiongkok,- Salah satu tempat favorit warga Beijing maupun para pelancong mancanegara adalah Istana Musim Panas (Summer Palace). Kompleks pelesir ini adalah istana tempat Emperor dan keluarganya berlibur di musim panas. Letak istana megah ini tepat berada didepan sebuah danau buatan yang indah. Di sekitar danau, kini dibuat taman yang luas. Pengunjung pun bisa bebas mengitari danau sambil berjalan kaki. Jangan lupa bila berkunjung ke tempat ini untuk meresapi keindahan koridor panjang yang tiangnya terbuat dari kayu dan dilukis dengan motif berbeda-beda.

Kamis, 03 Januari 2008

Kekeringan,kebakaran dan kerusakan Sumber Daya Alam

Oleh Feno Widodo*

Setiap kali memasuki musim kemarau, asap dari kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia selalu menimbulkan dampak yang merugikan. Bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura tak luput terkena getahnya. Sumatera dan Kalimantan adalah wilayah yang selalu menjadi langganan kebakaran setiap kali musim kemarau. Gangguan yang ditimbulkan oleh adanya asap kebakaran yang paling ringan adalah mata perih, disusul kemudian gangguan pernapasan. Dampak yang paling membahayakan adalah tertutupnya jalan darat dan transportasi pesawat yang dapat menimbulkan kecelakaan, yang sudah tentu akan memakan korban jiwa.

Kebakaran hutan akibat kondisi musim kemarau memungkinkan lebih banyak wilayah hutan dan lahan yang terbakar. Sebagian penduduk yang tinggal di kawasan hutan juga acap kali membakar semak belukar sebagai salah satu cara pembukaan lahan pertanian mereka. Selain cepat dan mudah, cara ini pembukaan lahan dengan cara dibakar ternyata memiliki kelemahan yaitu hilangnya unsur hara yang penting bagi tanaman. Namun disadari atau tidak cara ini sudah menjadi tradisi yang sulit untuk dihilangkan. Penyebab lain adanya kebakaran adalah akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, terutama para petani di daerah yang senang bekerja sambil merokok.

Fenomena alam yang terjadi di Indonesia merupakan ciri khas tersendiri. Namun, fenomena yang muncul setiap tahunnya tidak diimbangi dengan upaya pencegahan yang menyeluruh. Kebakaran adalah salah satu contoh nyata bagaimana buruknya pengelolaan hutan di Indonesia. Sebagian besar hutan kita ternyata dalam kondisi memprihatinkan, gundul dan yang tersisa hanya onggokan batang pohon sisa penebangan. Sebagaimana kita ketahui, hutan merupakan salah satu sumber penyedia air yang sangat potensial. Keberadaan sumber-sumber air dalam tanah akan tetap terjaga apabila hutan sebagai penyangganya tetap terpelihara. Jika hutan yang dijadikan penyangganya habis dibabat, maka yang muncul adalah kekeringan. Kekeringan inilah yang menjadi pemicu mudahnya kawasan hutan terbakar. Hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 menunjukkan 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, dari jumlah tersebut 59,62 juta hektar di antaranya adalah hutan (Kompas, 24 Juni 2004).

Hilangnya hutan sebagai penyangga sumber air, menyebabkan wilayah yang mengandalkan air dari hutan mengalami kekurangan air. Tak pelak hal ini, memungkinkan terjadinya krisis air yang dapat berujung pada kematian makhluk hidup (kasus kekeringan di Sudan yang telah memakan korban jiwa). Meskipun di Indonesia belum terjadi, namun tidak menutup kemungkinan jika pengelolaan hutan tetap tidak berubah dan kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah, nampaknya bencana itu mulai mengintai kita sekarang. Hal ini diindikasikan dengan semakin berkurangnya luasan hutan setiap tahunnya, ilegal logging dan penjarahan dilakukan oleh oknum-oknum pejabat pemerintahan daerah dan pusat. Ratusan truk yang keluar masuk wilayah hutan di Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, ditengarai semakin memperkuat dugaan bahwa memang telah terjadi perusakan hutan di Indonesia secara sistematis.

Ketidakpedulian pemerintah dalam mengelola hutan semakin jelas manakala dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (perpu) Nomor 1 Tahun 2004 yang mengizinkan pertambangan dilanjutkan dikawasan hutan lindung. Padahal,Tap MPR Nomor IX Tahun 2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan SDA memberi gambaran setiap kebijakan publik produk pemerintah yang tidak mendukung keberlanjutan lingkungan harus disesuaikan. Dua produk pemerintah yang berbentuk undang-undang tersebut justru bertabrakan, di satu sisi ingin agar pengelolaan lingkungan dijalankan sebagaimana mestinya, di sisi lain pengeksploitasian SDA diperbolehkan bahkan dalam kawasan hutan lindung. Benar-benar sebuah peraturan yang dibuat untuk membingungkan masyarakat.

Selama ini SDA kita termasuk hutan dipandang hanya sebagai komoditas yang mampu memberikan nilai bagi perekonomian nasional. Maka yang terjadi adalah pengurasan kekayaan hutan sebesar-besarnya, baik kayunya, rotan, damar, dan kegiatan penambangan bila terdapat sumber minyak atau gas bumi. Selanjutnya yang terjadi adalah kerusakan di mana-mana. Kalau sudah seperti ini ujung-ujungnya yang menjadi korbannya adalah rakyat kecil yang selama ini menggantungkan hidupnya pada kawasan hutan. Eksploitasi seperti ini tidak hanya pada sektor kehutanan saja melainkan juga SDA lain yang cukup strategis yaitu air. Air sebagai SDA yang mempunyai peran strategis, sekarang mulai dikembangkan menjadi komoditas yang layak untuk dikomersialkan. Pengurasan sumber-sumber mata air untuk air minum isi kemasan adalah contoh nyata yang kita temui. Pada awal pemunculan, perusahaan yang bergerak dalam air minum kemasan bisa dihitung dengan jari. Belakangan, perusahaan-perusahaan baru tumbuh dengan pesatnya. Bahkan hampir dapat dipastikan di setiap daerah yang mempunyai sumber mata air berkualitas sudah dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan.

Musim kemarau yang berlangsung sekarang mulai menimbulkan dampak yang cukup berat, mulai dari cuaca yang panas, kelangkaan air, menurunnya produksi pertanian, kelangkaan sumber hijauan ternak, dan tidak beroperasinya pembangkit listri yang menjadikan air sebagai penggerak dinamo. Tidak lama lagi masyarakat kita akan berduyun-duyun berjalan puluhan kilometer untuk mendapatkan air, menggali sungai-sungai dan rawa demi mendapatkan setetes air. Pengalaman yang konon merupakan guru terbaik bagi kita ternyata tidak memberikan pelajaran yang cukup atas musibah yang terus menerus terjadi setiap tahunnya. Sebelum semuanya terlambat, ada baiknya tiga pilar penentu kebijakan yaitu presiden, DPR dan MPR merumuskan kembali agenda kebijakan tentang pengelolaan hutan, lingkungan, dan sumber –sumber air. Kita harus belajar banyak dari para suku anak dalam di Kawasan Hutan Lindung di Kerinci Jambi, bagaimana mereka mampu memelihara kawasan hutan dengan cara mereka sendiri. Dan masih banyak lagi saudara-saudara mereka yang tersebar di seluruh pelosok nusantara.

Slogan yang sering kita dengar, bahwa negara ini gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo harus kita wariskan pada anak cucu. Jangan sampai generasi pewaris penerus bangsa ini justru dibebani dengan utang, menjadi buruh di negeri sendiri, membeli SDA alam mereka sendiri akibat dikuasai asing, dan menjadi negara yang terus bergantung pada bantuan asing. Sudah saatnyalah kemandirian bangsa ini dibangun dengan nilai-nilai ajaran yang bersumber dari kebenaran Sang Pencipta, karena hakekatnya bumi dan isinya adalah milik-Nya, kita hanya sebagai pemakai dan wajib untuk merawat dan melestarikannya.

*Penulis adalah anak transmigrasi yang ada di Pematang Panggang

Sponsor News


Jobs Online- Informasi Kerja Online
CO.CC:Free Domain

PageRank

eXTReMe Tracker