Google
 

Minggu, 20 Juli 2008

Jujur Tak Selalu Emas

Jujur, konon adalah landasan sebuah hubungan. Tapi boleh jadi ini bagi sebagian orang ini memang cuma teori. Mengingat banyak juga kejujuran yang justru bikin sebuah hubungan kacau balau. Perempuan menuntut pasangannya berkata jujur dalam segala hal. Namun apa balasannya ketika sang pacar bilang, misalnya, ‘kamu hari ini lebih gemuk dari seminggu sebelumnya’. Kalau sang pacar masih dapat senyuman, dia masih boleh merasa beruntung.

“Perempuan memang lebih suka dibohongi.” Begitu para lelaki menyebut kaum kita. Konon ini ada kaitannya dengan perbedaan cara mendengar antara laki-laki dan perempuan. Perempuan mendengar apa yang ‘ingin’ dia dengar. Sementara laki-laki mendengar apa yang mereka ‘pikir’ mereka dengar. Jadi, ketika perempuan menanyakan pada pacarnya apakah dia tampak cantik dengan baju barunya, jawaban yang ingin didengarnya adalah ‘Tentu, Sayang’. Bukan jawaban negatif (sekalipun faktanya mungkin negatif).

Kalau perempuan memang benar suka dibohongi, apakah lantas lelaki lebih siap mendengarkan sebuah kejujuran? Belum tentu. Dalam banyak kasus hubungan antara laki-laki dan perempuan, lelaki juga ‘lebih suka’ dibohongi (baca: Anda tak perlu selalu jadi gadis lugu). Coba simak pengalaman Renaldi, 32, seorang graphic designer.

“Waktu pacar cerita bahwa ada temannya yang suka ‘usaha’, saya kesal. Kenapa sih, dia musti cerita. Kebetulan saya kenal juga cowok itu. Padahal kalau di depan saya, tuh cowok biasa saja. Jangan-jangan cewek saya kegeeran. Sementara saya sudah kesal duluan,” cerita Renaldi. Ia menambahkan, ketika baru pacaran, mereka sempat janjian untuk selalu jujur dalam segala. “Tapi dalam kasus seperti ini, mending enggak usah cerita. Toh, saya enggak tahu juga kalau dia enggak cerita,” ujar Renaldi. Tak selamanya jujur itu emas.

Lalu dalam hal apa sebaiknya Anda melakukan kebohongan ‘cantik’? Kuncinya memang pada Anda sendiri karena Anda paling tahu batas toleransi yang bisa diterima pasangan. Tapi secara umum, jangan bicara jujur tentang:

1. Dirinya
Siapa bilang cuma perempuan yang suka puja puji? Dalam banyak kasus, lelaki bisa sama narsisnya. Bedanya terletak pada kecenderungan untuk memperlihatkannya. Laki-laki cenderung bersikap ekstrem. Cuma ada dua ada pilihan buatnya. Puji dia setinggi langit, atau diam bila Anda tidak yakin harus berkata apa. Tak usah mencoba memperhalusnya. Harga dirinya justru terkoyak bila ia tahu Anda cuma berusaha menghiburnya.

2. Keluarga
Dari luar ia kelihatan buka tipe family man, atau tidak pernah akur dengan ayahnya. Tapi, jangan sekali-sekali komentar miring tentang sang ayah itu keluar dari mulut Anda, kecuali ia sendiri yang mengatakannya. Bagi laki-laki, keluarga adalah pride. Seburuk-buruk keluarganya, ia tidak akan suka mendengar orang lain berkata miring tentang keluarganya.

3. Lelaki Lain
Simpan saja segala kisah tentang lelaki dari masa lalu. Atau cerita mengenai secret admirer yang Anda sampaikan untuk memanas-manasi hatinya. Anda pikir bila bicara jujur ditambah embel-embel bahwa itu tidak artinya dibanding pasangan Anda, dia akan melupakannya begitu saja dan percaya bahwa Anda khilaf? Percayalah, tak ada satu laki-laki pun di dunia yang suka dikhianati.

sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Sponsor News


Jobs Online- Informasi Kerja Online
CO.CC:Free Domain

PageRank

eXTReMe Tracker