Google
 

Minggu, 24 Februari 2008

Sekilas Tentang Sumatera Selatan


Provinsi Sumatera Selatan merupakan suatu kawasan seluas 87.017 kilometer persegi di Indonesia Bagian Barat yang terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa pada 1-4 o derajat Lintang Selatan dan 102-108 derajat Bujur Timur.

Bagian daratan provinsi ini berbatasan dengan provinsi Jambi di sebelah Utara. Provinsi Lampung di Selatan dan provinsi Bengkulu dibagian Timur dibatasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sumatera Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini pada abad 7-12 Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yang berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika.

Di samping itu, Sumatera Selatan sering pula disebut sebagai Daerah Batang Hari Sembilan, karena kawasan ini terdapat 9 sungai besar yang dapat dilayari sampai jauh ke hulu. Yakni, Sungai Musi, Ogan, Komering, Lematang, Lakitan, Kelingi, Rawas, Batanghari Leko dan Lalan serta puluhan lagi cabang-cabangnya.


Kabupaten/Kotamadya di Sumatera Selatan

Banyuasin

Empat Lawang

Lahat

Lubuk Linggau

Muara Enim

Musi Banyuasin

Musi Rawas

Ogan Ilir

Ogan Komering Ilir

Ogan Komering Ulu

Ogan Komering Ulu Selatan

Ogan Komering Ulu Timur

Pagar Alam

Palembang

Prabumulih

Iklim Sumsel

Sumatera Selatan beriklim tropis yang hanya dipengaruhi dua musim sepanjang tahun, yakni musim hujan dan musim panas, dengan suhu udara bervariasi 24 sampai 32 derajat celcius dan tingkat kelembaban 73 sampai 84 persen.

Musim hujan relatif jatuh pada bulan Oktober sampai April dengan curah hujan berkisar 2.100 mm sampai 3.264 mm. Musim panas atau kemarau biasanya dimulai bulan Juni sampai September setelah masa transisi bulan Mei.


Topografi Sumsel

Kawasan Timur sampai garis pantai bagian daratan didominasi rawa-rawa dan lebak yang dipengaruhi pasang surut. Tumbuhan palma dan sejenisnya serta kayu bakau merupakan vegetasi utama kawasan itu. Di bagian tengah dan makin ke Barat merupakan daratan rendah dan lembah-lembah luas.

Lebih jauh ke Barat terdiri dari perbukitan dan pegunungan yang menjadi mata rantai Bukit Barisan yang membentang di pulau Sumatera dimulai dari Aceh sampai ke Lampung.

Puncak-puncak Bukit Barisan di Sumatera Selatan di antaranya adalah gunung Dempo (3.159 meter), Seminung (1.954 meter), Patah (2.107 meter), gunung Bungkuk (2.125 meter) dan lain-lain. Di kaki gunung Seminung terdapat Danau Ranau yang luasnya 128 kilometer persegi dengan panorama alam yang indah, juga ideal untuk olahraga air, seperti ski, menyelam, renang, kano, dll.

Kawasan pegunungan dan perbukitan ini yang sebagian besar masih diselimuti hujan lebat sampai ke dataran rendah, umumnya berada pada ketinggian 900-1200 meter dari permukaan laut. Kawasan ini juga merupakan sumber mata air utama dari sungai-sungai besar di Sumatera Selatan yang sebagian besar bermuara di Selat Bangka.

Bagian daratan Sumatera Selatan yang terdiri dari dataran rendah dan tinggi serta pegunungan itu secara umum merupakan lahan yang potensial untuk tanaman perkebunan, pertanian dan hortikultura. Di kawasan ini terdapat perkebunan karet, kopi, teh, kulit manis, kelapa sawit, tanaman padi, sayur-mayur, aneka ragam buah-buahan dengan areal yang cukup luas.

sumber : Visit musi 2008

Jumat, 15 Februari 2008

Geger di Bumi Timor Leste

Jenazah Alfredo Disambut Ratusan Pendukung

AP/Ed Wray
MENANGIS: Istri Alfredo Reinado menangis sambil mendekap peti yang berisi jenazah pemberontak Timor Leste tersebut yang dibawa ke Dili dalam persiapan pemakaman, Rabu.

Ratusan orang, Rabu, berkumpul di rumah pemberontak Timor Leste Alfredo Reinado, yang tewas dalam upaya pembunuhan atas presidennya awal pekan ini, saat jenazahnya dibawa ke Dili dalam persiapan pemakaman.

Sekitar 500 orang anggota keluarga, teman, dan pendukungnya dengan tenang memenuhi rumahnya, sementara puluhan polisi negara dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjaga keamanan saat jasadnya tiba sesudah menjalani pembedahan di kamar mayat rumahsakit.

Pemakaman tersebut diperkirakan berlangsung pada Kamis (14/2).

Maria Luisa, salah satu tetangga Reinado, menyatakan sedih atas kematiannya.

"Ini terjadi akibat pemimpin menunda pembicaraan dengannya dan itu membuatnya tegang dan lepas kendali," kata wanita berusia 38 tahun tersebut.

Manuel, pengemudi, yang berhenti di rumah itu, mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP, "Saya sangat prihatin baginya, Alfredo, yang berjuang untuk kebenaran dan keadilan. Saya sedih, tapi juga tidak menyetujui serangan atas rumah presiden."

Reinado, mantan mayor polisi tentara, muncul sebagai tokoh kunci pada kerusuhan Mei 2006, yang menggoyahkan demokrasi muda itu dan memaksa penempatan penjaga perdamaian asing untuk memulihkan ketenangan.

Ia menjadi pemimpin mandiri dari sekitar dua lusin inti dari 600 tentara pemberontak, yang memicu kegentingan ketika membelot, menyatakan dibedakan, karena mereka berasal dari daerah barat.

Ia ditangkap dan dipenjarakan dengan tuduhan memiliki senjata gelap, mencoba membunuh dan membangkang, namun lolos dari penjara dan bermain petak-umpet dengan pemerintah sampai Presiden Jose Ramos-Horta menghentikan pemburuan atasnya.

Perundingan putus-sambung di antara keduanya terjadi, tapi berhenti ketika anak buah Reinado menyerang kediaman presiden pada Senin.

Reinado ditembak tewas dan Ramos-Horta dihantam dua atau tiga peluru dalam bakutembak saat itu.

Presiden itu menjalani tiga pembedahan di Australia, tempat ia dirawat, dan diperkirakan sembuh dan pulang dalam sekitar tiga pekan, kata dokter.

Jaksa agung Timor Timur pada Rabu menyatakan akan menerbitkan surat perintah penahanan untuk 18 orang, yang diduga terlibat percobaan pembunuhan presiden dan perdana menteri negeri itu.

"Kami hari ini sampai pada kesimpulan untuk menerbitkan surat penahanan itu," kata Jaksa Agung Longinhos Monteiro kepada wartawan di Dili.

Ketika menjawab pertanyaan mengenai seberapa kuat buktinya, ia menyatakan "99 persen", kemudian menambahkan, "Saya tidak mau menyebut nama mereka."

Tentara Australia terus berdatangan di Dili pada Rabu untuk memperkuat pasukan asing penjaga perdamaian dan 1.600 polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka dikerahkan untuk menerapkan keadaan darurat menyusul serangan pada hari Senin tersebut.

Jalan di Dili tetap tenang, walaupun penduduk setempat menyatakan suasana masih tegang.

Perdana Menteri Timor Timur Xanana Gumao pada Senin mengumumkan keadaan darurat diberlakukan di seluruh negeri selama sedikit-dikitnya 48 jam setelah Ramos-Horta ditembak.

Keadaan darurat itu mempertimbangkan jam larangan keluar rumah pada malam sejak pukul 20.00 waktu setempat (18.00 WIB), kata Gusmao.

Jam malam itu akan "mencabut hak bergerak bebas, yang berarti bahwa orang tidak dapat berkeliling dan setiap orang harus tetap tenang di rumah dari pukul 08.00 malam", kata Gusmao dalam pernyataan tertulisnya.

sumber : media Indonesia

Bahan Bakar Nabati

Bahan bakar nabati (BBN) adalah semua bahan bakar yang berasal dari minyak nabati. Oleh karena itu, BBN dapat berupa biodiesel, bioetanol, bio-oil (minyak nabati murni). Biodiesel merupakan bentuk ester dari minyak nabati setelah adanya perubahan suifat kimia karena proses transesterifikasi yang memerlukan tambahan metanol. Bioetanol merupakan anhydrous alkohol yang berasal dari fermentasi jagung, sorgum, sagu atau nira tebu (tetes) dan sejenisnya. Bio-oil merupakan minyak nabati murni atau dapat disebut minyak murni, tanpa adanya perubahan kimia, dan dapat disebut juga ”pure plant oil” atau ”straight plant oil”, baik yang belum maupun sudah dimurnikan atau disaring. Bio-oil dapat disebut juga minyak murni. Oleh karena itu, bahan bakar nabati adalah semua bentuk minyak nabati, yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar, baik dalam bentuk esternya (biodiesel) atau anhydrous alkoholnya (bioetanol) maupun minyak nabati murninya (Pure Plant Oil atau PPO). Dengan beberapa persyaratan tertentu, biodiesel dapat menggantikan solar, bioetanol dapat menggantikan premium, sedangkan bio-oil dapat menggantikan minyak tanah.

Ketersediaan energi fosil yang semakin langka juga menyebabkan prioritas mengarah kepada penggunaan energi asal tanaman atau bahan bakar nabati. Cukup banyak tanaman perkebunan penghasill minyak lemak nabati di Indonesia (Tabel 1). Bahan bakar nabati (BBN) yang berasal dari tanaman penghasil lemak, misalnya kelapa, kelapa sawit, jarak pagar, bunga matahari dan lainnya. Yang dapat dimanfaatkan dari minyak hasil tanaman-tanaman tersebut dapat berupa minyak asli atau minyak kasarnya (crude oil), atau dapat juga berupa biodiesel, yaitu minyak kasar tersebut yang sudah melalui proses transesterifikasi menggunakan metanol. Minyak kasar murni umumnya dapat digunakan untuk pengganti minyak tanah dan sejenisnya, melalui peralatan atau kompor khusus, sedangkan biodiesel digunakan sebagai bahan bakar langsung maupun campuran untuk otomotif.

Pembeda dalam memilih tanaman penghasil BBN antara lain nilai-nilai bakar hasil minyaknya, yang parameternya dapat berupa : titik bakar, kekentalan, nilai kalori dan lainnya .

Tabel 1. Sifat fisik beberapa minyak nabati dan minyak fosil

Jenis Minyak Titik Bakar (0C) Kekentalan (10 -6 m2/s) Angka Iodine Saponification Value Nilai Kalori (MJ/Kg)
Jarak Pagar 340 75,7 103,0 198,0 39,65
Kelapa 270-300 51,9 10,4 268,0 37,54
Kelapa Sawit 314 88,6 54,2 199,1 39,54
Rapeseed 317 97,7 98,6 174,7 40,56
Bunga Matahari 316 65,8 132,0 190,0 39,81
Minyak Tanah 50-55 2,2 - - 43,50
Minyak Solar 55 2-8 - - 45,00
Sumber : Lide dan Frederikse,1995 dalam Mühlbauer et al. (1998).


Tabel 2. Beberapa Jenis Tanaman Sumber Minyak-lemak Nabati
Indonesia Inggris Latin
Sawit Oil Palm Elaeis guineensis
Kelapa Coconut Cocos nucifera
Alpukat Avocado Persea americana
Kacang Brazil Brazil nut Bertholletia excelsa
Kacang Makadam Macadamia nut Macadamia ternif.
Jarak Pagar Physic nut Jatropha curcas
Jojoba Jojoba Simmondsia california
Kacang Pekan Pecan nut Carya pecan
Jarak Kaliki Castor Ricinus communis
Zaitun Olive Olea europea
Kanola Rapeseed Brassica napus
Opium Poppy Papaver somniferum

Sumber : Soerawidjaja (2006)

Kesimpulan

  • Bahan bakar nabati asal tanaman perkebunan tersedia cukup beragam, sehingga potensinya sangat besar untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak, khususnya minyak tanah untuk rumah tangga.
  • Proses produksi minyak nabati murni atau minyak murni lebih murah dibandingkan biodiesel sehingga akan sangat bermanfaat bagi daerah-daerah pedesaan dan masyarakat kelas bawah.
  • Khususnya bagi masyarakat di pedesaan, potensi minyak murni sebagai pengganti minyak tanah untuk rumah tangga cukup tinggi, walaupun untuk itu memerlukan peralatan atau kompor khusus atau kompor bertekanan.
  • Uji coba awal kompor bertekanan di Indonesia maupun di beberapa negara lain terbukti berhasil baik sehingga risetnya perlu segera dituntaskan dan diformulasikan, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
  • Fabrikasi kompor tersebut di daerah-daerah dengan menggunakan bahan lokal akan membuka kesempatan kerja serta kesempatan berusaha bagi masyarakat di daerah.
  • Tanaman kelapa dan jarak pagar sebagai tanaman penghasil bahan bakar nabati, potensinya lebih baik dibandingkan jenis tanaman perkebunan lainnya, terutama penggunaan minyak murninya sebagai pengganti minyak tanah dengan memanfaatkan kompor bertekanan yang sesuai.
Sumber : Puslitbang Perkebunan

Pasca Panen Lada Hitam (Lampung Black Pepper)


PENDAHULUAN

Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. Untuk Indonesia, lada merupakan komoditas pertama yang diekspor ke Eropa sejak abad ke – 12.

Daerah yang merupakan sentra produksi lada di Indonesia adalah Bangka dan Lampung. Bangka dikenal menghasilkan lada putih sedangkan Lampung lada hitam. Luas areal kebun lada di propinsi Lampung yaitu sekitar 42.000 hektar dengan hasil produksinya sekitar 19.000 ton/tahun. Di tingkat dunia (internasional) lada dari propinsi Lampung dikenal dengan nama Lampung Black Pepper. Lada hitam Lampung diekspor ke negara Amerika dan beberapa negara di Eropa. Lada hitam dibutuhkan dunia untuk berbagai keperluan, seperti campuran kosmetik, obat-obatan tradisional (obat gosok), disuling minyaknya atau untuk bumbu masakan internasional seperti pizza. Disebut lada hitam karena warnanya yang memang hitam. Lampung Utara merupakan salah satu sentra produksi lada hitam di Propinsi Lampung. BPTP Lampung dengan program Primataninya melakukan pembinaan kepada petani lada di desa Suka Marga, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara melalui Gapoktan Marga Jaya untuk melakukan perbaikan mutu terhadap lada hitam yang dihasilkan. Beberapa tahapan pascapanen lada hitam sbb:

PEMANENAN

a. Waktu Panen

Buah lada yang akan dipanen untuk pengolahan lada hitam ditandai dengan warna hijau tua dengan umur panen 6 – 7 bulan. Dapat juga diketahui dengan memecahkan atau memencet/ memijit buah lada, bila keluar cairan putih maka buah lada tersebut belum bisa dipetik. Biasanya dalam satu dompolan, terdiri atas buah lada merah (2%), kuning (23%) dan hijau (75%).

b. Cara Panen

Buah lada dipanen sekaligus dengan tangkainya dengan cara dipetik menggunakan tangan. Tangkai buah yang tua biasanya tidak liat lagi sehingga mudah untuk dipatahkan. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak buku dan cabang karena dari tempat tersebut akan keluar bunga untuk musim pembungaan selanjutnya. Pemetikan dilakukan secara bertahap sebanyak 3 kali panen yaitu panen 1 dan 2 dengan cara dipilih sedangkan panen ketiga dirompes (sekaligus).


c. Alat panen

Pemanenan buah lada dilakukan menggunakan tangga untuk mengambil buah lada dan keranjang bambu yang bersih dan memadai tempat mengumpulkan buah lada yang sudah dipetik.


SORTASI BUAH

Lada yang sudah dipetik selanjutnya disortir. Buah lada yang busuk dan abnormal dipisahkan dan dibuang sedangkan buah yang baik dan mulus dikumpulkan dalam satu tempat.

PEMISAHAN BUAH DARI TANGKAI (PERONTOKAN)

Buah lada yang sudah dipanen ditumpuk selama 2 – 3 hari atau langsung dirontok untuk memisahkan buah dari tangkainya. Proses perontokan dapat dilakukan dengan cara diremas-remas atau menggunakan kaki (diinjak-injak /secara tradisional). Hal ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat perontok tipe pedal atau motor yang digerakkan oleh bensin/listrik. Buah lada yang sudah agak kering akan mudah terlepas dari tangkainya.

PENGERINGAN

Pengeringan dilakukan selama 2 - 3 hari sampai kadar air mencapai 15% yaitu kadar air yang dikehendaki pasar.Pengeringan dengan penjemuran dilakukan dengan menggunakan alas (terpal/tikar) yang bersih, hindari kontak dengan tanah. Tumpukan lada dibolak-balik atau ditipiskan dengan ketebalan tumpukan 10 cm menggunakan garpu dari kayu.


PENAMPIAN /SORTASI

Pemisahan atau sortasi bertujuan untuk memisahkan biji lada hitam yang sudah kering dari kotoran sepeti tanah, pasir, daun kering, gagang, serat-serat dan juga sebagian lada enteng. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tampah atau mesin (blower).


PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

Buah lada hitam yang sudah kering dan terlepas dari tangkainya dikemas dengan menggunakan karung plastik. Ruang penyimpanan harus kering dan tidak lembab (± 70%) hal ini untuk menghindari lada berjamur. Ruang penyimpanan diberi alas dari bambu atau kayu setinggi lebih kurang 15 cm dari permukaan lantai sehingga bagian bawah karung tidak berhubungan langsung dengan lantai. Kualitas lada hitam dapat dipertahankan 3–4 tahun jika disimpan di ruangan bersuhu20- 28oC.


STANDAR MUTU GAPOKTAN (STANDART BASIS)

Mutu lada hitam menurut standart basis Eksportir dan hasil mutu cara petani.

No.

Jenis uji

Persyaratan Mutu eksportir (standart basis)

Mutu lada petani

1.

Berat biji lada hitam

Min. 1 600/3 liter

1 700/3 liter

2.

Kadar air

Maks 19 %

16 %

3.

Kadar debu

Maks 4 %

3 %


sumber : BPTP Lampung

Calon Gubenur Bank Indonesia

Antara
CALON GUBERNUR BI: Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo (kiri) dan Dirut Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Raden Pardede (kanan) calon untuk dipilih menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI).


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan kepada DPR nama Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo dan Wakil Dirut Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Raden Pardede sebagai calon untuk dipilih

menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI).

Masa kerja Burhanuddin akan berakhir 17 Mei mendatang dan berdasarkan UU BI, Presiden harus mengajukan nama calon penggantinya tiga bulan sebelum 17 Mei tersebut.

Agus Martowardojo merupakan bankir senior yang sebelumnya sempat berkarier di Bank Bumiputera, Bank Niaga, kemudian menjadi Dirut Bank Permata pada tahun 2003, sebelum menjadi Dirut Bank Mandiri pada pertengahan tahun 2005.

Sementara itu Raden Pardede lebih banyak bekerja sebagai analis independen sebelum bertugas di PPA.


sumber : media Indonesia

Cagub Jawa Barat


ANTARA/AGUS BEBENG
TURUNKAN SPANDUK: Pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade) menurunkan spanduk wajah mereka di depan lapangan Gasibu, Bandung. Jawa Barat. Jumat (15/2). Penurunan spanduk yang belum waktunya dipasang di ruang publik itu merupakan kesadaran pasangan Hade agar Pilkada berjalan tertib dan sesuai aturan yang telah ditetapkan.

sumber : media Indonesia

Sequenching Batch Reactor

Ranc Bangun Alsin Pembersih Bokar utk Penghasil Karet Mutu Konsisten dan Bersih Lingkungan



Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar. Produk karet yang di ekspor umumnya berupa karet remah (SIR) dengan bahan baku berasal dari perkebunan rakyat. Hingga saat ini bahan oleh karet rakyat (bokar) umumnya dinilai masih kotor, bervariasi dan bercampur dengan berbagai kontaminan dengan salah satu akibatnya menghasilkan karet dengan mutu dan konsistensi rendah. Persaingan antar negara produsen, adanya berbagai peraturan mengenai lingkungan seperti program produksi bersih, ekolabel dan ISO 14000 menyebabkan pabrik karet remah harus lebih memperbaiki lagi proses produksi dan pengolahan limbah cairnya. Pada penelitian ini dilakukan kegiatan rancang bangun mesin pembersih bokar melalui implementasi RSW (Rotary Screen Washer) dan studi pengolahan limbah cair dengan menggunakan SBR (Sequenching Batch Reactor) skala model. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa RSW mampu berfungsi dengan baik sebagai alat pembersih awal bokar, mengurangi kadar kotoran hingga 30 – 40 % dan meningkatkan efisiensi pada tahap awal pembersihan bahan olah karet. Hasil studi pengolahan limbah menunjukkan SBR mampu menurunkan kadar BOD dan COD hingga 60-70% suatu indikasi bahwa SBR merupakan sistem pengolahan limbah cair yang sesuai diterapkan di pabrik pengolahan karet berareal terbatas.


sumber : Balai Penelitian Tanaman Karet

Rekayasa komoditas Jeruk

Rekayasa Penanganan Segar Terpadu Komoditas Jeruk

ImageUpaya untuk meningkatkan daya saing komoditas jeruk perlu juga dipacu yang antara lain melalui penanganan secara terpadu buah jeruk terutama pada penanganan pasca panennya sehingga kualitas produk dapat dioptimalkan dan memperpanjang daya simpan produk yang berujung pada nilai tambah.

Rekayasa teknologi alsintan penanganan segar terpadu komoditas jeruk yang meliputi alsin pemetik, pengkelasan, pemroses sari buah jeruk segar, dan pengemasan diharapkan dapat menciptakan peluang industri pengolahan jeruk skala kecil di pedesaan sebagai langkah pengembangan agro-industri pedesaan yang akan meningkatkan kesejahteran petani.

Paket teknologi penanganan segar untuk komoditas jeruk, yaitu :

1. Prototipe alsin pemetik buah jeruk tipe teleskopik yang dapat dipanjangkan mencapai maksimal 5 m dan terpendek 2m yang dilengkapi dengan gunting pemotong tangkai buah, berat 1,5 kg sehingga cukup ringan dalam pengoperasian.

2. Prototipe alsin pengkelasan (grader) buah jeruk berdasarkan ukuran diameter berbasis sensor elektronik berkapasitas 296 kg/jam dengan keseragaman 92 % untuk varietas jeruk Siem Madu (Medan) dengan jumlah buah 6-7 butir/kg. Pengkelasan terdiri dari 4 kelompok yaitu kelas A: ≥ 70 mm; kelas B : 60 – <70>

3. Prototipe alsin Pemeras Buah Jeruk (Orange Squeezer) diuji menggunakan jenis jeruk kupas (Lokam) dan jeruk peras (Valensia dan Navel) berkapasitas input rata-rata 46 butir jeruk/menit dan output rata-rata berupa sari buah jeruk 181,46 ltr/jam dengan efisiensi pemerasan rata-rata 79,96 %.

4. Prototipe alsin penuang sari buah jeruk otomatis pada tahap awal telah direkayasa penuang otomatis ke dalam gelas kemasan dengan hanya menekan satu tombol (push button switch) pada setiap kemasan dan dengan volume sesuai yang dikehendaki dengan mengatur timer elektronik.

Penerapan teknologi ini diharapkan dapat mendorong berkembangnya agribisnis di pedesaan sehingga disamping dapat meningkatkan pendapatan petani juga terciptanya lapangan kerja baru serta menambah pendapatan negara melalui ekspor produk buah-buahan ke manca negara.

ImageAlsin pemetik buah jeruk tipe teleskopik

Image Alsin Pemeras Buah Jeruk (Orange Squeezer)

ImagePrototipe alsin penuang sari buah otomatis ke kemasa






sumber : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi

Pengolahan Biji Jarak Pagar

Teknologi Pengolahan Biji Jarak Menjadi Minyak Jarak (Crude Jatropha Curcas Oil, Cjco)

ImageKetersediaan bahan bakar minyak bumi semakin hari semakin terbatas. Selain karena alasan keterbatasan minyak bumi yang terbatas, pengembangan produk minyak mentah (crude oil) dari tumbuhan seperti biji jarak, juga diarahkan pada sifat bahan bakunya yang dapat diperbaharui.

Konsep yang dikembangkan dalam perekayasaan prototipe pengolahan biji jarak ini adalah kemandirian agroindustri pedesaan. Petani diharapkan tidak sekedar menanam dan menjual biji kering, tetapi lebih jauh diharapkan kelompok tani dapat memproses biji jarak kering tersebut menjadi minyak jarak mentah (CJCO) untuk mewujudkan pengembangan Desa Mandiri Energi. Dengan demikian teknologi yang direkayasa tidak hanya secara teknis layak tetapi secara ekonomis pun harus juga layak untuk skala usaha kelompok tani. Tingkat teknologi yang digunakan diharapkan sederhana dan dapat diperbaiki sendiri oleh kelompok tani bila terjadi kerusakan. Melalui penerapan konsep kemandirian ini diharapkan nilai tambah pengolahan biji menjadi minyak dapat dinikmati oleh petani.
Mesin pengolah biji jarak hasil rekayasa terdiri dari mesin pengupas kulit buah jarak (tipe rol ganda) dan mesin pengepres (expeller, tipe screw) dan mesin penyaring yang masing-masing mempunyai kapasitas 200-300 kg/hari biji kering dengan hanya menggunakan satu motor penggerak diesel 8.5 HP. Prototipe-I telah dikembangkan dan dikerjasamakan dengan BPPT untuk perbaikan rendemen dan unjuk kerjanya. Hasil akhir yang diperoleh (prototipe II), rendemen pengepresen mencapai 27%.
Pengembangan dan penerapan teknologi ini diharapkan akan mampu mendukung program nasional pemerintah dalam menyediakan energi alternatif di tingkat pedesaan dan kesejahteraan petani. Sehingga diharapkan dengan ketersediaan teknologi ini akan dapat memicu berkembanganya kemandirian agroindustri di pedesaan, khususnya untuk daerah-daerah yang langka bahan bakar jenis fosil.

Fungsi dan Keunggulan :

mengolah biji jarak menjadi minyak jarak mentah.
mendukung program nasional pemerintah dalam menyediakan energi alternatif di tingkat pedesaan dan kesejahteraan petani. Sehingga diharapkan dengan ketersediaan teknologi ini akan dapat memicu berkembanganya kemandirian agroindustri di pedesaan, khususnya untuk daerah-daerah yang langka bahan bakar jenis fosil.

Spesifikasi :

ImageMesin Pengupas kulit buah jarak :
Model : Rol ganda dan blower
Kapasitas : 250 kg/jam
Penggerak : Mesin diesel 8,5 HP
Sistem Transmisi : v-belt dan puli, gear
Bahan bakar : Solar
Putaran : 80 – 90 rpm
Hasil Pemrosesan : 60 – 80 % terkupas tergantung kekeringan kulit buah

Image Mesin Pengepres biji jarak :
Model : Expeller tipe screw
Kapasitas : 100 kg/jam
Penggerak : Mesin diesel 8,5 HP
Sistem Transmisi : v-belt dan puli, gear
Bahan bakar : Solar
Putaran : 40 -50 rpm

Image

Mesin Penyaring minyak kasar
Model : Saringan
Kapasitas : 100 liter/jam
Penggerak : Motor listrik 1,1 kW modifikasi menggunakan diesel engine



Image
Minyak jarak hasil proses penyaringan. Hasil Rendemen percobaan 27 % tergantung varietas.


sumber : Balai besar pengembangan mekanisasi

Pemanfaatan Minyak Inti Sawit

Pemanfaatan minyak inti sawit diperkaya asam lemak omega-3 dalam pembuatan susu kental manis

Minyak inti sawit telah berhasil diperkaya dengan asam lemak omega-3 (n-3) dan berpeluang digunakan sebagai bahan baku substitusi impor lemak susu. Mengingat peran asam lemak n-3 dan produk produk susu bagi gizi dan kesehatan, penggunaan minyak inti sawit kaya n-3 dalam proses pembuatan produk produk susu perlu dilakukan sebagai salah satu alternatif diversifikasi produk berbasis minyak sawit. Tujuan kegiatan penelitian ini pada tahun pertama adalah menetapkan kondisi optimum proses pembuatan susu kental manis (SKM) yang diperkaya asam lemak n-3 dengan menggunakan minyak inti sawit kaya n-3 sebagai sumber lemak. Formulasi produk SKM dilakukan dengan menggunakan tepung susu skim tanpa lemak sebagai sumber protein dan laktosa, gula pasir sebagai pemanis dan pengawet, dan minyak inti sawit kaya n-3 digunakan sebagai sumber lemak serta air. Komposisi susu skim, minyak kaya omega-3, gula dan air yang dipilih adalah 24:9:42:25 (dalam rasio berat), yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan kedekatan dengan komposisi nutrisi SKM komersial. Proses produksi yang dikembangkan berbeda dengan proses komersial karena meniadakan proses rekonstitusi dan evaporasi, dengan tahapan sebagai berikut: pencampuran bahan baku, pasteurisasi, dan homogenisasi. Penambahan gula pasir pada tahap sebelum pasteurisasi berefek meniadakan sandiness (yang dikonfirmasi dengan tidak adanya kristal gula pada pengamatan mikroskopi pembesaran 400 kali) dibandingkan dengan penambahan gula sesaat sebelum homogenisasi. Pasteurisasi pada 60°C dengan masa tahan selama 30 menit sudah memadai ditandai dengan tidak adanya mikroorganisme pada plate count agar setelah penyimpanan pada suhu kamar selama 1 minggu. Homogenisasi menggunakan homogenizer Edmund Buhler 74000 menyebabkan inkorporasi udara yang cukup intensif. Namun, gelembung udara tersebut dapat dihilangkan dengan pengadukan vakum pada rotovapor selama I jam pada suhu 60°C. Berdasarkan parameter viskositas, distribusi serta ukuran globula lemak, kecepatan dan waktu homogenisasi terbaik adalah 15 ribu rpm selama 10 menu. Kecepatan homogenisasi yang lebih besar dari I S ribu rpm menyebabkan pengentalan SKM yang tidak dapat diukur viskositasnya pada suhu 60°C. Komposisi nutrisi produk akhir SKM yang dihasilkan dengan formulasi dan proses optimum adalah sebagai berikut: kadar air 28.7%, lemak 8.2%, protein 7.6%, abu 1.3% dan karbohidrat 54.2%. Sifat fisikokimia penting lainya dari SKM yang dihasilkan di antaranya: viskositas 165.2 cstoke (pada 60°C) dan kadar asam lemak omega-3 sebesar 13.1 % (terhadap bobot lemak).

sumber : Indonesia oil palm research institute

Masalah Perdagangan CPO

Nilai DOBI CPO Indonesia

Persoalan tentang DOBI juga menghambat perdagangan ke India. Penelitian tentang DOBI juga dilakukan secara survei dengan pengambilan sampel dari berbagai lokasi penimbunan CPO.
Nilai DOBI atau indeks daya pemucatan, merupakan rasio dari kandungan karoten dan produk oksidasi sekunder pada CPO. Nilai DOBI yang rendah mengindikasikan meningkatnya kandungan produk oksidasi sekunder (produk oksidasi dari karotenoid yang dapat terjadi dari efek rantai asam lemak teroksidasi). Nilai DOBI yang rendah berkorelasi dengan daya pemucatan yang rendah pula karena produk-produk karotenoid teroksidasi sulit dipucatkan dengan tanah pemucat dan di deodorisasi. Batas bawah nilai DOBI yang dapat diterima sebagai indikasi CPO baik adalah 2,3.


sumber : Pusat penelitian kelapa sawit

Analisis Biodegradability Minyak Pelumas dari Sawit

Uji performa dan analisis Biodegradability produk minyak pelumas otomotif

Uji penyimpanan pelumas yang terbuat dari minyak sawit selama 7 bulan pada kondisi ruang menunjukkan perubahan pada beberapa parameter, terutama pada nilai bilangan asam yang mengindikasikan terjadinya proses hidrolisis selama penyimpanan.
Hasil pengukuran titik nyala (flash point) dari pelumas FG-R01 dan SYNTH-P02 cukup tinggi sehingga dinilai aman dalam pemakaiannya. Temperatur pelumas mesin (motor oil) adalah sekitar 100-125oC (maks. 140 oC), sehingga pelumas disarankan memiliki titik nyala lebih tinggi dari 140 oC. Pelumas non motor oil (gear, hidrolik dll) bahkan memiliki temperatur kerja di bawah 140 oC. Sebagian besar pelumas mineral memiliki titik nyala sekitar 220oC.

Titik tuang (pour point) pelumas FG-R01 dan SYNTH-P02 sudah cukup rendah, diperkirakan tidak akan terjadi penggumpalan selama operasi (khusunya di negara tropis) baik pada mesin maupun roda gigi. Namun demikian, sebagian besar pelumas mineral/komersial memiliki titik tuang yang sangat rendah (<-30oC) sehingga dapat digunakan pada cuaca dingin. Peneliti Malaysia mengklaim memiliki formulasi base oil dari ester sawit dengan titik tuang 0 s/d 40oC (http//mpob.gov.my)
Uji korosi dengan koper/tembaga (No. 1) menunjukkan bahwa pelumas FG-R01 dan SYNTH-P02 masih di bawah batas yang ditetapkan yaitu maks. No. 3. Namun demikian selama operasi juga harus terjaga cukup rendah produksi asamnya agar tidak terlalu korosif.
Hasil uji keausan logam menunjukkan bahwa pelumas FG-R01 dan SYNTH-P02 memiliki unjuk kerja yang sama/sebanding dengan pelumas mineral. Berdasarkan hasil pengujian keausan sebelumnya pelumas sawit memiliki keausan yang lebih tinggi dibanding pelumas mineral, tetapi hasil ini diperoleh dari hasil analisa kandungan logam (besi, chrom, almunium
dll) dalam pelumas uji. Sedangkan pada pengujian ini hanya dilakukan penimbang berat roda gigi/gear sebelum dan sesudah pengujian tanpa analisa logam keausan dalam pelumas. Menurut literatur, pelumas nabati memiliki daya anti friksi dan anti aus lebih baik dari pelumas mineral. Perlu dilakukan studi yang mendalam dan representatif untuk membandingkan keduanya.
Pelumas SYNTH-P02 memiliki daya anti aus lebih baik dibandingkan FG-R01. Meskipun memiliki viskositas yang lebih encer namun memiliki daya perlindungan yang lebih baik. Untuk aplikasi pada mesin memang saat ini pelumas harus semakin encer (fuel economy, hemat BBM) tetapi memiliki sifat anti aus yang lebih baik.
Pengujian biodegradability pelumas menunjukkan bahwa dalam waktu 5 hari terjadi perombakan atau degradasi pelumas oleh mikroorganisma yang terdapat dalam air limbah tersebut. Hal ini ditandai dengan menurunnya nilai oksigen terlarut dari masing-masing 24.000 dan 8.600 ppm menjadi masing-masing 14.000 dan 2.400 ppm.



sumber : Pusat penelitian kelapa sawit

Selasa, 05 Februari 2008

Hitung-untung Produksi Bioethanol

Indonesia berpotensi sebagai produsen bioetanol terbesar di dunia. Menurut Dr Ir Arief Yudiarto, periset di Balai Besar Teknologi Pati, ada 3 kelompok tanaman sumber bioetanol: tanaman mengandung pati, bergula, dan serat selulosa. 'Seluruhnya ada di Indonesia,' ujarnya.

Salah satu bahan baku yang sohor digunakan di tanahair adalah molase alias tetes tebu. Limbah pabrik gula itu berkadar gula mencapai 50%. Untuk menghasilkan seliter bioetanol diperlukan 4 kg molase. Bahan baku lainnya adalah singkong. Tanaman itu adaptif di berbagai daerah. Itulah sebabnya singkong menjadi salah satu pilihan bahan baku. Kerabat euphorbia itu salah satu sumber pati. Rata-rata kadar pati singkong 28,5%. Untuk menghasilkan seliter bietanol perlu 6,5 kg singkong. Berikut analisis usaha produksi bioetanol dari kedua bahan baku.

Asumsi:

  1. Lahan yang digunakan untuk produksi adalah milik sendiri, bukan sewa.
  2. Umur ekonomis mesin produksi bioetanol 10 tahun.
  3. Umur ekonomis zeolit lokal 500 kali pemakaian setara 500 hari.
  4. Jam kerja produksi 8 jam/hari.
  5. Harga jual bioetanol berkadar 99% Rp5.500 per liter.
  6. Tingkat suku bunga Bank Indonesia saat perhitungan 8%.
  7. Kapasitas produksi 70 liter per hari.
  8. Bioetanol yang dihasilkan berkadar 99%.
Bahan Baku Singkong
singkong
Sumber: PT Panca Jaya Raharja dan B2TP BPPT, telah diolah

Dari analisis di atas dapat disimpulkan, dengan tingkat keuntungan 19%, produksi bioetanol berbahan baku singkong layak diusahakan karena lebih menguntungkan daripada menyimpan dana di bank dengan tingkat bunga Bank Indonesia per 6 Desember 2007 sebesar 8%. Investasi yang ditanamkan untun usaha produksi bioetanol kembali setelah 6 tahun 9 bulan.

Bahan Baku Molase
molase
Sumber: PT Panca Jaya Raharja dan B2TP BPPT, telah diolah

Produksi bioetanol berbahan baku molase layak diusahakan karena tingkat keuntungan mencapai 24%. Jumlah itu lebih menguntungkan dari pada menyimpan dana di bank dengan tingkat bunga Bank Indonesia per 6 Desember 2007 sebesar 8%. Investasi yang ditanamkan untuk usaha produksi bioetanol kembali setelah 3 tahun 8 bulan.

sumber : Tubus

Sponsor News


Jobs Online- Informasi Kerja Online
CO.CC:Free Domain

PageRank

eXTReMe Tracker