PENDAHULUAN
Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. Untuk Indonesia, lada merupakan komoditas pertama yang diekspor ke Eropa sejak abad ke – 12.
Daerah yang merupakan sentra produksi lada di Indonesia adalah Bangka dan Lampung. Bangka dikenal menghasilkan lada putih sedangkan Lampung lada hitam. Luas areal kebun lada di propinsi Lampung yaitu sekitar 42.000 hektar dengan hasil produksinya sekitar 19.000 ton/tahun. Di tingkat dunia (internasional) lada dari propinsi Lampung dikenal dengan nama Lampung Black Pepper. Lada hitam Lampung diekspor ke negara Amerika dan beberapa negara di Eropa. Lada hitam dibutuhkan dunia untuk berbagai keperluan, seperti campuran kosmetik, obat-obatan tradisional (obat gosok), disuling minyaknya atau untuk bumbu masakan internasional seperti pizza. Disebut lada hitam karena warnanya yang memang hitam. Lampung Utara merupakan salah satu sentra produksi lada hitam di Propinsi Lampung. BPTP Lampung dengan program Primataninya melakukan pembinaan kepada petani lada di desa Suka Marga, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara melalui Gapoktan Marga Jaya untuk melakukan perbaikan mutu terhadap lada hitam yang dihasilkan. Beberapa tahapan pascapanen lada hitam sbb:
a. Waktu Panen
Buah lada yang akan dipanen untuk pengolahan lada hitam ditandai dengan warna hijau tua dengan umur panen 6 – 7 bulan. Dapat juga diketahui dengan memecahkan atau memencet/ memijit buah lada, bila keluar cairan putih maka buah lada tersebut belum bisa dipetik. Biasanya dalam satu dompolan, terdiri atas buah lada merah (2%), kuning (23%) dan hijau (75%).
b. Cara Panen
Buah lada dipanen sekaligus dengan tangkainya dengan cara dipetik menggunakan tangan. Tangkai buah yang tua biasanya tidak liat lagi sehingga mudah untuk dipatahkan. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak buku dan cabang karena dari tempat tersebut akan keluar bunga untuk musim pembungaan selanjutnya. Pemetikan dilakukan secara bertahap sebanyak 3 kali panen yaitu panen 1 dan 2 dengan cara dipilih sedangkan panen ketiga dirompes (sekaligus).
c. Alat panen
Pemanenan buah lada dilakukan menggunakan tangga untuk mengambil buah lada dan keranjang bambu yang bersih dan memadai tempat mengumpulkan buah lada yang sudah dipetik.
SORTASI BUAH
Lada yang sudah dipetik selanjutnya disortir. Buah lada yang busuk dan abnormal dipisahkan dan dibuang sedangkan buah yang baik dan mulus dikumpulkan dalam satu tempat.
PEMISAHAN BUAH DARI TANGKAI (PERONTOKAN)
Buah lada yang sudah dipanen ditumpuk selama 2 – 3 hari atau langsung dirontok untuk memisahkan buah dari tangkainya. Proses perontokan dapat dilakukan dengan cara diremas-remas atau menggunakan kaki (diinjak-injak /secara tradisional). Hal ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat perontok tipe pedal atau motor yang digerakkan oleh bensin/listrik. Buah lada yang sudah agak kering akan mudah terlepas dari tangkainya.
PENGERINGAN
Pengeringan dilakukan selama 2 - 3 hari sampai kadar air mencapai 15% yaitu kadar air yang dikehendaki pasar.Pengeringan dengan penjemuran dilakukan dengan menggunakan alas (terpal/tikar) yang bersih, hindari kontak dengan tanah. Tumpukan lada dibolak-balik atau ditipiskan dengan ketebalan tumpukan 10 cm menggunakan garpu dari kayu.
PENAMPIAN /SORTASI
Pemisahan atau sortasi bertujuan untuk memisahkan biji lada hitam yang sudah kering dari kotoran sepeti tanah, pasir, daun kering, gagang, serat-serat dan juga sebagian lada enteng. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tampah atau mesin (blower).
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN
Buah lada hitam yang sudah kering dan terlepas dari tangkainya dikemas dengan menggunakan karung plastik. Ruang penyimpanan harus kering dan tidak lembab (± 70%) hal ini untuk menghindari lada berjamur. Ruang penyimpanan diberi alas dari bambu atau kayu setinggi lebih kurang 15 cm dari permukaan lantai sehingga bagian bawah karung tidak berhubungan langsung dengan lantai. Kualitas lada hitam dapat dipertahankan 3–4 tahun jika disimpan di ruangan bersuhu20- 28oC.
STANDAR MUTU GAPOKTAN (STANDART BASIS)
Mutu lada hitam menurut standart basis Eksportir dan hasil mutu cara petani.
No. | Jenis uji | Persyaratan Mutu eksportir (standart basis) | Mutu lada petani |
1. | Berat biji lada hitam | Min. 1 600/3 liter | 1 700/3 liter |
2. | Kadar air | Maks 19 % | 16 % |
3. | Kadar debu | Maks 4 % | 3 % |
1 komentar:
Saya memerlukan Lada hitam kwalitas eksport 500 GL FAQ dan 550 FAQ Packing 60 - 70 Kg karung Gony.
Tolong ajukan penawaran harga FOB PORT Panjang atau JKT kepada kami.
Best Regards
Didiet Arry S
PT.KANIMA GROUPS
www,kanimagroups.com
didietfdl@yahoo.com
didietfdl@kanimagroups.com
Posting Komentar