Longsor kembali terjadi di Pegunungan Seribu, Gunung Kidul, Yogyakarta. Sebuah batu sebesar rumah penduduk hampir saja menggilas tujuh rumah di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang dilalui batu besar itu ketika menggelundung ke arah bawah, Kamis (10/4) sekitar pukul 21.30.
Tidak ada rumah yang rusak atau korban jiwa, tetapi sejumlah pohon dan kebun warga yang dilalui batu besar itu ketika menggelundung ke arah lereng utara Pegunungan Seribu rusak. Luncuran batu besar itu akhirnya berhenti setelah tertahan deretan pohon bambu, jati, dan mahoni sebelum menimpa rumah-rumah penduduk yang dihuni 40 jiwa.
Hingga Jumat pagi ini, batu sebesar rumah itu masih menggantung tertahan pepohonan di ketinggian 40-50 meter di atas perumhan warga. Hal ini menyebabkan warga sangat khawatir kalau batu itu akhirnya tak tertahan dan menggelundung ke bawah lagi.
Menurut sejumlah warga, luncuran batu besar itu menimbulkan suara bergemuruh, sehingga warga pun panik. Saat kejadian, cuaca relatif cerah meski pada sore hari sempat turun hujan gerimis sekitar 30 menit. Angin juga berembus tenang.
Mendengar suara gemuruh seperti itu, warga RT 06/RW 3 Dusun Burikan itu pun berlarian tunggang langgang dan selanjutnya mengungsi di musholla atau rumah kerabat yang dirasa lebih aman.
Kepala Desa Burikan Paimin menuturkan, dari rumahnya yang berjarak sekitar 400 meter, ia mendengar suara gemuruh dengan jelas. "Saya juga merasakan getaran, tapi kecil. Awalnya kami kira ada gempa bumi. Suasananya menakutkan, sampai mau lari saja tidak bisa," ungkapnya.
Lokasi longsor ini berjarak satu kilometer di sebelah timur rekahan di Bukit Putih. Menurut Paimin, akhir-akhir ini sudah jarang terjadi longsoran batu-batu. Batu-batunya sudah habis longsor semua saat musim hujan kemarin. "Yang tersisa yang di dekat puncak, seperti batu yang baru longsor ini. Di sekitar lokasi longsoran ini masih banyak batu-batu besar lainnya yang berpotensi longsor," jelasnya.
Sejumlah fenomena alam berupa rekahan bukit kapur di Pegunungan Seribu muncul pascagempa bumi besar di Bantul dan DIY pada bulan Mei 2006. Kerusakan yang ditimbulkannya sangat luas, sampai ke Wonogiri, Klaten, Gunung Kidul, hingga sejumlah di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ratusan ribu rumah rusak, sementara korban jiwa lebih dari 5.000 orang.
sumber : kompas.com (sri rejeki)
EKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar