Pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf yang diusung Partai Golkar mendapat penilaian positif dari berbagai kalangan masyarakat Mesuji Makmur yang menyaksikan debat kandidat cagub-cawagub Sumatera Selatan pada Senin malam lalu.
Dari debat itu ada satu hal yang menarik, yakni hanya satu calon gubernur yang berani menantang menandatangani kontrak politik dengan masyarakat. Itu tak lain Alex Noerdin-Eddy Yusuf. Jadi, satu keberanian yang luar biasa bahwa jika dalam satu tahun tak bisa mewujudkan perubahan di Sumsel, Alex berani mundur dari jabatannya.
Menurut penilaian Paguyuban Petani Karet Pematang Panggang KH.Sukani keberanian dan ketegasan serta komitmen seorang pemimpin memang harus diuji di hadapan publik agar masyarakat tahu dan bisa menagih janji tersebut di kemudian hari. "Sangat tampak sekali Alex menguasai permasalahan dan konsep pembangunan di Sumatera Selatan. Apalagi dalam lima tahun terakhir ini belum ada pembangunan yang signifikan buat masyarakat.
Buktinya, pengangguran masih tinggi," katanya di Palembang kemarin. Yang cukup menarik dari debat tersebut, tawaran dan program pembangunan Alex-Eddy lebih konkret dan bisa langsung dirasakan masyarakat bawah.
Dia berani melakukan terobosan-terobosan dan konsep penyusunan APBD-nya lebih prorakyat. Ini yang tidak dimiliki kandidat lain. Dari paparan Alex, tampak dia bersungguh-sungguh memajukan Sumsel. Setidaknya dia punya skala prioritas pembangunan, yakni menyelesaikan kebutuhan dasar masyarakat, terutama pendidikan dan kesehatan yang dibuat gratis. Sejumlah masyarakat di daerah pematang panggang khususnya kecamatan Mesuji Makmur meminta pasangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya berani memasang target satu tahun menjalankan program-programnya jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel. Jika tidak terbukti, hendaknya mundur secara ikhlas.
Harapan tersebut terungkap setelah sejumlah masyarakat Desa Bhinakarsa menyaksikan acara Debat Publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Senin (18/8), melalui televisi. "Kalau Alex berani berkomitmen mundur jika satu tahun tidak dapat merealisasikan program-programnya, lantas kenapa Syahrial juga tidak memasang komitmen yang sama," kata H.Tukidi dan Kyai Sarji, Tokoh/sesepuh masyarakat Bhinakarsa Pematang Panggang OKI.
Menurut dia, debat publik yang disiarkan langsung TV-One itu, dengan menghadirkan tiga panelis, memiliki efek tersediri bagi masyarakat untuk memilih pemimpinnya. "Secara pribadi, saya sudah mendapat gambaran siapa yang akan saya coblos di bilik suara, yang jelas pemimpin yang benar-benar berpihak kepada masyarakat kecil," katanya. Hal senada diungkapkan Lurah Pematang Sari B1 H.Gunawan. Dia menilai, seorang pemimpin yang cerdas terbukti dari komitmennya dalam menjalankan program dan janji politiknya.
Dari debat itu ada satu hal yang menarik, yakni hanya satu calon gubernur yang berani menantang menandatangani kontrak politik dengan masyarakat. Itu tak lain Alex Noerdin-Eddy Yusuf. Jadi, satu keberanian yang luar biasa bahwa jika dalam satu tahun tak bisa mewujudkan perubahan di Sumsel, Alex berani mundur dari jabatannya.
Menurut penilaian Paguyuban Petani Karet Pematang Panggang KH.Sukani keberanian dan ketegasan serta komitmen seorang pemimpin memang harus diuji di hadapan publik agar masyarakat tahu dan bisa menagih janji tersebut di kemudian hari. "Sangat tampak sekali Alex menguasai permasalahan dan konsep pembangunan di Sumatera Selatan. Apalagi dalam lima tahun terakhir ini belum ada pembangunan yang signifikan buat masyarakat.
Buktinya, pengangguran masih tinggi," katanya di Palembang kemarin. Yang cukup menarik dari debat tersebut, tawaran dan program pembangunan Alex-Eddy lebih konkret dan bisa langsung dirasakan masyarakat bawah.
Dia berani melakukan terobosan-terobosan dan konsep penyusunan APBD-nya lebih prorakyat. Ini yang tidak dimiliki kandidat lain. Dari paparan Alex, tampak dia bersungguh-sungguh memajukan Sumsel. Setidaknya dia punya skala prioritas pembangunan, yakni menyelesaikan kebutuhan dasar masyarakat, terutama pendidikan dan kesehatan yang dibuat gratis. Sejumlah masyarakat di daerah pematang panggang khususnya kecamatan Mesuji Makmur meminta pasangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya berani memasang target satu tahun menjalankan program-programnya jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel. Jika tidak terbukti, hendaknya mundur secara ikhlas.
Harapan tersebut terungkap setelah sejumlah masyarakat Desa Bhinakarsa menyaksikan acara Debat Publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Senin (18/8), melalui televisi. "Kalau Alex berani berkomitmen mundur jika satu tahun tidak dapat merealisasikan program-programnya, lantas kenapa Syahrial juga tidak memasang komitmen yang sama," kata H.Tukidi dan Kyai Sarji, Tokoh/sesepuh masyarakat Bhinakarsa Pematang Panggang OKI.
Menurut dia, debat publik yang disiarkan langsung TV-One itu, dengan menghadirkan tiga panelis, memiliki efek tersediri bagi masyarakat untuk memilih pemimpinnya. "Secara pribadi, saya sudah mendapat gambaran siapa yang akan saya coblos di bilik suara, yang jelas pemimpin yang benar-benar berpihak kepada masyarakat kecil," katanya. Hal senada diungkapkan Lurah Pematang Sari B1 H.Gunawan. Dia menilai, seorang pemimpin yang cerdas terbukti dari komitmennya dalam menjalankan program dan janji politiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar