Google
 

Kamis, 08 Mei 2008

Pemerintah Akan Perkenalkan BLT Plus

Dalam waktu dekat, pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, untuk meringankan beban masyarakat menghadapi kenaikan harga BBM, pemerintah menyiapkan skema bantuan langsung tunai yang disempurnakan atau disebut BLT Plus

Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2008, maka harga premium kemungkinan naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Sementara solar naik dari Rp 4.300 menjadi sekitar Rp 5.000 per liter. Adapun harga minyak tanah subsidi diperkirakan tidak naik.

Saat ini, tim ekonomi pemerintah sedang menggodok program BLT Plus. Ini merupakan penyempurnaan dari program BLT yang pernah diluncurkan setelah kenaikan harga BBM pada tahun 2005. Hanya saja, bentuk rinci dan waktu pasti program ini akan diluncurkan masih dibahas tim ekonomi

Tentunya, rencana kenaikan harga BBM akan menambah beban baru bagi kalangan industri karena akan terkait dengan daya beli masyarakat. Walau demikian, kenaikan ini tidak berimbas langsung. Sebab, selama ini BBM industri tidak disubsidi dan sudah biasa disesuaikan setiap dua minggu oleh Pertamina, mengikuti kenaikan minyak mentah dunia.

Walau demikian, kenaikan harga BBM tetap akan berimbas pada kehidupan masyarakat karena akan mendongkrak berbagai kebutuhan hidup. DPR pun tetap menyetujui rencana ini meski hal itu dianggap tidak tepat.

Toh, rencana yang belum bisa ditentukan pemberlakuannya itu sudah direspons banyak warga Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka menyerbu stasiun pengisian bahan bakar umum. Akibatnya antrean panjang kerap terjadi di hampir seluruh pom bensin yang ada di Bojonegoro.

Pemerintah memang berkomitmen untuk meringankan beban warga miskin bila nanti BBM jadi dinaikkan. Misalnya dengan memberikan bantuan langsung tunai seperti yang pernah ditempuh pada tahun 2005. Ketika mengambil kebijakan tidak populis seperti menaikkan harga BBM, pemerintah selalu mengimbanginya dengan bantuan bagi warga miskin yang paling terkena dampaknya. Namun kalangan ekonomi lemah justru merasa bantuan semacam itu tidak memadai.

Muanih, umpamanya. Kemiskinan masih melekat di kehidupan Muanih. Hari ini pun ia tak mempunyai apa-apa untuk dimakan. Suami Muanih yang cuma buruh bangunan jelas tak bisa memanjakan dirinya bersama enam anak yang masih bersekolah. Tak jarang ia harus mengutang kiri-kanan. Tapi, bila terlalu sering, Muanih pun merasa malu. Terpaksa, hari ini ia cuma menggoreng terasi untuk lauk makan anak-anaknya.

Wanita itu pernah menerima dana BLT sebesar Rp 300 ribu dua tahun silam, ketika harga BBM naik. Namun kompensasi yang diberikan itu tak berarti apa-apa bagi keluarganya. Warga Pondok Bahar, Tangerang, Banten, ini hanyalah satu dari jutaan rakyat miskin yang akan terkena dampak langsung manakala harga BBM nanti dinaikkan. Tanpa program kompensasi yang tepat dari pemerintah, nasib mereka pasti akan bertambah buruk.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

Tidak ada komentar:

Sponsor News


Jobs Online- Informasi Kerja Online
CO.CC:Free Domain

PageRank

eXTReMe Tracker